Tim Pencari Kotak Hitam EgyptAir Alami Kendala Teknis
- Reuters/Egyptian Military.
VIVA.co.id – Tim pencari kotak hitam pesawat EgyptAir yang jatuh di perairan Mediterania menghadapi kendala teknis. Para ahli penerbangan menyalahkan respon regulasi yang lamban sejak kasus kecelakaan udara lainnya yang terjadi beberapa tahun lalu.
Seperti diberitakan Reuters, Selasa, 24 Mei 2016, penundaan pelaksanaan perpanjangan masa hidup baterai black box ini telah dikritik sejumlah ahli, termasuk mantan kepala lembaga investigasi kecelakaan udara Prancis, BEA, yang membantu pencarian EgyptAir.
"Pada hari-hari pertama kecelakaan di laut, prioritas utama adalah menggunakan perangkat pasif yang mampu mendeteksi sinyal pinger. Namun, jika masa baterai habis, pencarian harus menggunakan perangkat sonar dan robot. Itu mahal dan memakan waktu. Anda bisa membayangkan tekanan tenggat waktu 30 hari dalam pencarian black box di lautan luas seperti Meditarania," kata Jean-Paul Troadec, yang memimpin BEA saat tragedi jatuhnya AirFrance.
Sementara itu, pihak produsen mengatakan pelaksanaan perubahan itu bukan hal yang sederhana. Pasalnya, industri bukanlah suatu pengembangan teknologi yang dapat dilaksanakan dalam semalam.
Pencarian EgyptAir Airbus A320 sangat menantang, karena reruntuhan pesawat berada di kedalaman 2.000-3.000 meter yang berada di tepi rentang untuk menangkap sinyal pinger.
Sebelumnya, peneliti Prancis mengatakan MS804 itu sempat mengeluarkan peringatan adanya asap di badan pesawat. Namun hingga kini, penyebab kecelakaan, korban, dan kotak hitam belum pula ditemukan.
Kotak hitam merupakan perangkat perekam yang berfungsi untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara, serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan.
Tim penyelamat memiliki waktu 30 hari untuk mencari kotak hitam, sebelum baterai pinger mati. Pinger tersebut dirancang untuk mengirim sinyal lokasi keberadaan kotak tersebut.
Enam bulan setelah kecelakaan pesawat AirFrance di Atlantik, peneliti Prancis dan regulator sepakat untuk meningkatkan transmisi dari pinger yang ada di black box untuk meningkatkan kemungkinan penemuan bukti tanpa batas waktu yang sempit dan mencegah kecelakaan di masa depan.
Perubahan masa berlaku pinger tersebut diusulkan menjadi 90 hari, namun baru akan dilaksanakan pada 2018.