Tangani Kasus Hukum yang Mirip, Ini Jawaban MA Belanda
- VIVA.co.id/Rebecca Reifi Georgina
VIVA.co.id – Dalam program kerja sama supremasi hukum antara Indonesia dan Belanda, Ketua Mahkamah Agung Belanda, Maarten Feteris menekankan pentingnya manajemen pengetahuan.
Menurutnya, pengadilan tidak akan bisa konsisten jika mereka tidak memiliki manajemen pengetahuan, semisal bagaimana menyelesaikan sejumlah kasus hukum yang mirip.
"Kedua negara memiliki banyak kasus hukum yang mirip. Jadi, kami bisa saling bertukar gagasan untuk menyelesaikannya di tingkat MA," kata Feteris, di Gedung Erasmus Huis, Jakarta, Selasa, 24 Mei 2016.
Ia juga menjelaskan, ke depan akan ada pertukaran informasi dan proses diskusi mengenai upaya kemungkinan kerja sama untuk mengurangi kasus-kasus hukum yang tidak efektif penanganannya di tingkat MA.
Dengan begitu, pengadilan bisa memberikan waktu lebih bagi hakim agung untuk konsentrasi menangani kasus-kasus yang lebih berat, sehingga tidak membuang banyak waktu.
Selain itu, lanjut Feteris, terdapat pusat pelatihan untuk Hakim Agung Belanda dalam program kerja sama lainnya yang lebih luas dengan Indonesia. Sehingga, hakim agung kedua negara bisa mengikuti pelatihan ini.
"Tujuannya menyelesaikan kasus hukum seefektif mungkin, sekaligus menjawab pertanyaan dan ekspektasi masyarakat," tuturnya. (ase)