AS Cabut Embargo Senjata Vietnam
- Reuters/Carlos Barria
VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengumumkan Washington telah sepenuhnya mencabut embargo penjualan senjata ke Vietnam. Keputusan tersebut diumumkan saat kunjungannya ke Hanoi, Senin, 23 Mei 2016.
"Amerika Serikat sepenuhnya mengangkat larangan penjualan peralatan militer atas Vietnam, yang telah terjadi selama lima puluh tahun ini," kata Obama dalam konferensi pers bersama Presiden Vietnam, Tran Dai Quang.
Kedua negara saat ini mewaspadai pembangunan pangkalan militer di Laut China Selatan yang disengketakan. Namun Obama menegaskan, keputusan mencabut embargo penjualan senjata pada Vietnam didasarkan atas keinginan membentuk kembali hubungan baik antara kedua negara, jadi bukan karena ingin menguatkan Vietnam menghadapi sengketa Laut China Selatan.
"Keputusan untuk mencabut larangan itu bukan didasarkan pada China, namun pada keinginan kita untuk menyelesaikan proses panjang menuju normalisasi dengan Vietnam. Pada tahap ini, kedua belah pihak telah meningkatkan kepercayaan dan kerja sama termasuk militer kami," ujar Obama.
Seperti diberitakan Channel News Asia, Senin, 23 Mei 2016, Pemimpin Vietnam, Quang, menyambut baik kemajuan embargo senjata sejak era Perang Dingin itu. Tiga hari kunjungan Obama ke Vietnam dilakukan 41 tahun setelah kekalahan Amerika atas Vietnam.
Pengangkatan embargo senjata ini menjadi simbol khusus dalam hubungan antara kedua negara, termasuk meningkatkan perdagangan dan perubahan budaya bagi dua negara ini. Amerika Serikat berupaya "mengambil hati" negara-negara Asia-Pasifik dalam pergeseran strategis, untuk meningkatkan potensi perdagangan negara dan sebagai benteng terhadap pengaruh negara adidaya regional, China.
Belanja militer Vietnam telah melonjak dalam dekade terakhir, menjadi 130 persen sejak tahun 2005. Namun kebanyakan dari persenjataan Vietnam merupakan peralatan asal Rusia yang usianya sudah tua.