Irak Gelar Operasi Militer Rebut Fallujah dari ISIS
- REUTERS/Kevin Lamarque
VIVA.co.id – Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, mengumumkan dimulainya operasi militer untuk merebut kembali kota Fallujah, sebelah barat kota Baghdad, dari kepungan kelompok ISIS.
Sebelumnya, pihak militer Irak telah memperingatkan warga sipil untuk meninggalkan kota tersebut.
"Pembebasan kota Fallujah telah tiba. Momen kemenangan besar sudah dekat dan ISIS tidak punya pilihan lain selain melarikan diri," ujar al-Abadi, seperti dikutip dari situs BBC, Senin, 23 Mei 2016.
Fallujah adalah kota pertama yang jatuh ke tangan ISIS pada 2014 dan satu dari dua kubu pertahanan yang tersisa di Irak.
Militer Irak kepada televisi pemerintah mengumumkan bagi warga yang tidak bisa melarikan diri harus menaikkan bendera putih di atas rumah mereka.
Militer, polisi dan relawan pejuang telah mengelilingi kota, sekitar 65 kilometer dari barat Baghdad. Situs berita pro-Kurdi yang berbasis di Baghdad, Shaqag, mengatakan hampir 20 ribu polisi telah tiba di pinggiran kota Fallujah menjelang serangan.
Kantor berita BBC melaporkan, sekitar 60 ribu hingga 90 ribu warga sipil ada di wilayah Fallujah. Kebanyakan dari mereka adalah anggota keluarga pejuang ISIS.
Pada Desember tahun lalu, militer Irak merebut kembali kota terdekat Ramadi dari ISIS. Mantan Duta Besar AS untuk Irak, Christopher Hill memperkirakan bahwa operasi untuk merebut kembali Fallujah akan memakan waktu.
"Saya pikir al-Abadi telah menerima banyak saran dari penasihat kita (AS) agar tidak terburu-buru akan hal ini (operasi militer). Jadi, untuk saat ini mereka harus berhati-hati dan memiliki beberapa alasan yang kuat agar Fallujah berhasil direbut," kata Hill.
Fallujah telah dikepung oleh ISIS selama hampir 2,5 tahun dan telah bertahan dari serangan besar yang dilancarkan pasukan pemerintah. Namun, sumber militer Irak meyakini, jumlah militan di Fallujah telah berkurang, meskipun diakui, pertempuran di Fallujah akan lebih sulit ketimbang merebut Ramadi.