A-50U, 'Mata-mata' Terbang Canggih Milik Rusia
- en.wikipedia.org
VIVA.co.id – Kementerian Pertahanan Rusia meluncurkan pesawat peringatan dini udara serta sistem kontrol dan peringatan lintas udara (AWACS), Antonov A-50U, di Pangkalan Udara Ivanovo, Rusia.
Melansir situs Sputniknews, Minggu, 22 Mei 2016, pesawat ini bertugas untuk mendeteksi dan melacak serta membedakan antara pesawat terbang kawan dan pesawat terbang musuh dari jarak jauh. Pesawat peringatan dini ini digunakan dalam operasi penerbangan defensif maupun ofensif.
Secara ofensif, sistem ini bertugas untuk mengarahkan pesawat tempur ke targetnya. Secara defensif, sistem bertugas untuk mengawasi serangan musuh. Tak hanya itu, kecanggihan A-50U juga dapat berfungsi sebagai pusat komando mandiri.
Sumber di Kemenhan Rusia mengatakan, A-50U sebenarnya berfungsi sebagai pusat pengolahan data yang dioperasikan oleh 10 personel dari Angkatan Udara Rusia.
“A-50U dapat melindungi diri dari peperangan elektronik serta memiliki sistem pengisian bahan bakar udara,” ungkap sumber yang tidak disebutkan identitasnya ini.
Fitur utama dari pesawat adalah radar melingkar yang berputar (rotodome) di atas pesawat. Jika sistem otomatis gagal, operator dapat memutar radar dengan pegangan khusus. Oleh kru pesawat rotodome dijuluki "jamur".
A-50U telah melakukan penerbangan perdananya pada 2011. Berbeda dengan pendahulunya, A-50U mampu “melihat lebih tajam” serta dapat mentransfer data yang lebih baik dan terbang lebih jauh.
Namun, soal karakteristik seperti seberapa jauh mampu melihat target dan jangkauan operasional, sumber ini tetap merahasiakannya. A-50U merupakan turunan dari A-50, yang telah melayani AU Rusia sejak 1989.
“Saudara tuanya” ini mampu melihat target pada jarak 800 kilometer dan memiliki jangkauan operasional 7.500 kilometer. Salah satu contoh kesuksesan operasi militer yang pernah dilakukan A-50 adalah mampu mendeteksi pemimpin teroris di Perang Chechnya I pada 21 April 1996, Dzokhar Dudayev.
Kala itu, A-50 berhasil mendeteksi lokasi Dudayev melalui sinyal panggilan telepon. Saat itu pula, pesawat pembom Su-24 membunuh teroris nomor wahid itu dengan rudal Kh-25. Kabarnya, AU Rusia tetap mengoperasikan 15 unit armada A-50 dan tiga pesawat A-50U.