Menhan Israel Mengundurkan Diri
- Reuters/Ronen Zvulun
VIVA.co.id – Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon, mengumumkan pengunduran diri setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengusulkan untuk menggantinya sebagai bagian dari langkah perluasan koalisi pemerintah. Sejumlah sumber di lingkaran kantor PM Israel mengatakan, Netanyahu menawarkan posisi tersebut kepada politisi ultra-nasionalis, Avigdor Lieberman.
"Setelah mengetahui pelaksanaan dan perkembangan terakhir dari Perdana Menteri, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari pemerintah dan parlemen. Untuk saat ini, saya ingin beristirahat dari kehidupan politik," kata Yaalon, melalui akun twitternya, mengutip kantor berita Reuters, Jumat, 20 Mei 2016.
Pengunduran diri Yaalon bisa membentuk pendapat miring dalam kepercayaan domestik dan Barat, terhadap pemerintahan Netanyahu. Yaalon, mantan Panglima Angkatan Bersenjata Israel, telah membantu menopang hubungan Departemen Pertahanan AS (Pentagon) dengan Netanyahu, atas pembicaraan perdamaian dengan Palestina dan program nuklir Iran.
Sebaliknya, Lieberman tidak memiliki pengalaman di bidang militer. Hingga kini, kantor Netanyahu belum menanggapi perihal pengunduran dirinya. Yaalon, yang juga politisi Partai Likud, berbagi pandangan tentang prospek kesepakatan jangka panjang dengan Palestina.
Namun, tentara Israel dan warga Palestina kembali bentrok pada bulan ini selama persidangan ketika seorang prajurit Zionis menembak mati seorang pemuda Palestina. Sebuah jajak pendapat yang disiarkan oleh televisi Israel, Saluran 10, menunjukkan bahwa 51 persen warga Israel melihat Yaalon yang paling cocok sebagai menhan. Sementara 27 persen lebih memilih Lieberman.
Sedangkan para pejabat pertahanan AS menolak mengomentari prospek yang berurusan dengan Lieberman sebagai Menteri Pertahanan Israel yang baru. Namun, seorang diplomat Mesir kepada Reuters mengatakan bahwa Kairo "terkejut" dengan kabar itu.