Taiwan Kini Dipimpin Presiden Anti-China

Presiden Taiwan terpilih, Tsai Ing-wen.
Sumber :
  • reuters.com

VIVA.co.id – Taiwan resmi melantik Tsai Ing-wen sebagai presiden dalam sebuah upacara besar untuk merayakan identitas khas negara tersebut.

Rusia Dukung Taiwan Bagian dari China

Tsai terpilih menjadi presiden wanita pertama dari Partai Demokratik Progresif, setelah menang pada Januari lalu dengan mengalahkan Partai Kuomintang.

Hal ini ditengarai menandai berakhirnya pemulihan hubungan delapan tahun dengan Beijing di bawah kepemimpinan Presiden Ma Ying-jeou.

Meski Anti-China, Presiden Taiwan Serukan 'Dialog Positif'

Para pemilih merasa, Taiwan di bawah Ma, bergerak terlalu dekat dengan China, yang melihat Taiwan sebagai bagian dari wilayah yang mengakui konsep "One China".

Sementara, Ing-wen adalah tokoh politik yang skeptis dengan China, dan ingin mengembalikan identitas Taiwan di mata internasional. Sekitar 20 ribu tamu undangan dan anggota masyarakat yang menyaksikan pelantikan bersorak-sorai, ketika Tsai mengangkat tangan kanan dan membaca sumpahnya di depan bendera nasional Taiwan.

Hard Gumay Terawang Kehidupan Rumah Tangga 5 Artis di 2025: Mulai dari Raffi Ahmad hingga Ayu Ting Ting

Ia juga menerima materai Republik China, nama resmi Taiwan, dan lambang kepresidenan. "Tsai Ing-wen adalah presiden perempuan pertama dalam sejarah Taiwan. Jadi, saya ingin menyaksikan momen sakral ini dan berharap dia akan membawa lebih banyak stabilitas serta membangkitkan perekonomian kita. Masyarakat memiliki harapan tinggi terhadapnya," kata salah satu warga, Chen Su-mei, dilansir dari situs Channel News Asia, Jumat, 20 Mei 2016.

Namun, sebagian besar warga Taiwan tetap ingin memiliki hubungan damai dengan China tapi tidak dengan mengorbankan budaya demokrasi mereka. Taiwan memisahkan diri dari China Daratan pada 1949 setelah perang saudara tapi tidak pernah menyatakan memisahkan diri.

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen (kiri), dengan mantan Presiden Ma Ying-jeou.

China Masih Galau Soal Presiden Baru Taiwan

China menganggap presiden Taiwan yang sekarang sulit berkompromi.

img_title
VIVA.co.id
26 Mei 2016