ISIS Unggah Video, Rekrut Anak Indonesia dan Dilatih Perang

Anak-anak yang dilatih militer oleh ISIS.
Sumber :
  • Daily Mail.

VIVA.co.id –  Kelompok militan ISIS (Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam) baru-baru ini mengunggah sebuah video propaganda yang menampilkan anak-anak kecil tengah dilatih di sebuah kamp teror. Mereka diajarkan menggunakan senjata, yang ukurannya bahkan nyaris sama dengan tubuh anak-anak itu. Menurut narasi dalam video tersebut, anak-anak itu berasal dari Indonesia, Malaysia dan Filipina.

Pemerintah Tak Yakin Ada Anak Indonesia Masuk ISIS

Rekaman video itu menunjukkan anak-anak kecil usia 7-12 tahun diajarkan menembak menggunakan senapan Kalashnikov dan pistol di kamp teror Hasakeh, timur laut Suriah. Di bawah arahan seorang anggota ekstrimis berusia dewasa, anak-anak terlihat lihai menggunakan senjata dan dilatih fisiknya dengan kekerasan.

Dilansir dari  Daily Mail, Kamis, 19 Mei 2016, Video berdurasi 15 menit yang diberi judul "The Generation of the Battles Epic" ini diakhiri dengan pembakaran paspor anak-anak tersebut. Video dimulai dengan seorang ekstremis ISIS yang menyebut dirinya sebagai  Abu Naser al-Indonisi.

Heboh Video ISIS Latih Anak WNI, Kominfo Surati Youtube

Ia  memanggil anak-anak itu dengan sebutan "pemimpin kelompok teror". Dalam adegannya, anak-anak serta pemimpinnya mengutip beberapa ayat AlQuran dan mendesak para pendukung ISIS untuk pindah ke "tanah islam" dan bersikeras bahwa jalan yang mereka tempuh adalah jihad.

Selain itu, mereka juga membuat pernyataan ancaman yang ditujukkan kepada Indonesia dan Malaysia, bahwasanya mereka tidak akan pernah bisa mengalahkan pejuang ISIS dan mereka tak pernah berniat kembali ke negaranya masing-masing. Di akhir video, sebagai bukti tak akan kembali ke negaranya, anak-anak itu secara bersama membuang paspor mereka ke tanah, lalu membakarnya.

Deretan Perayaan Natal Selebriti: Ada yang Pilih Kebaktian Intim di Villa Pribadi

(ren)

Anak-anak yang dilatih militer oleh ISIS.

Panti Asuhan Irak Sembunyikan Data Anak ISIS

Dia dan orangtua angkat mereka tak perlu tahu latar belakangnya.

img_title
VIVA.co.id
9 Januari 2018