Belasan Anak Tewas di Kawasan Kamp Militer Nigeria
- reuters.com
VIVA.co.id – Amnesti Internasional menyatakan, belasan anak-anak termasuk bayi meninggal tahun ini dalam lingkungan kumuh yang berada di kawasan penahanan militer. Kawasan ini adalah area penahanan bagi terduga anggota kelompok militan Boko Haram.
Namun, pemerintah Nigeria membantah tuduhan Amnesti Internasional itu. Dilansir dari laman VOA News, Rabu, 18 Mei 2016, bukti foto yang didapatkan dari satelit banyak tersebar ke media, 11 anak termasuk empat bayi meninggal dunia. Foto serta video yang ada juga memperlihatkan adanya kuburan massal di daerah penahanan tersebut.
“Saya melihat banyak anak-anak yang meninggal karena sakit ketika berada di pusat penahanan. Belasan orang sudah tewas tahun ini,” kata Solomon Sacco dari Amnesti Internasional.
Ia menjelaskan, salah seorang saksi menceritakan kepada pihaknya bahwa ia melihat adanya orang-orang yang bahkan tinggal di dalam toilet pusat penahanan tersebut.
Dilaporkan, setiap tiga kali dalam sepekan, petugas menggunakan truk sampah untuk mengangkut jasad-jasad orang yang meninggal dan melemparkannya ke dalam sebuah liang kubur besar. Mereka kehilangan nyawa karena sakit dan tak dirawat, tidak mendapatkan konsumsi yang layak, serta lingkungan yang kotor.
“Amnesti Internasional sudah berkali-kali menyampaikan, militer Nigeria melakukan pelanggaran hak asasi manusia, karena menahan ratusan orang di tempat itu. Kami menyerukan kepada dunia internasional untuk segera menaruh perhatian kepada kasus ini dan mendesak presiden Nigeria untuk melakukan sesuatu,” kata Sacco. Namun, militer mengatakan, itu adalah area khusus anggota Boko Haram yang mereka tangkap.
Namun, tak dijelaskan apakah mereka yang meninggal adalah benar tersangka anggota Boko Haram, mengingat banyaknya anak-anak dan bayi yang ada di sana.