Dua Wali Kota RI Berbagi Tips Soal Pembangunan di Markas PBB
- PTRI New York
VIVA.co.id – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, berpendapat bahwa kunci utama kemajuan sebuah kota adalah adanya keterlibatan masyarakat dan kearifan lokal. Hal itu disampaikannya di hadapan seluruh peserta yang menghadiri acara Informal Hearings with Representatives of Local Authorities dalam rangka penyelenggaraan Konferensi Habitat III, yang berlangsung di Markas Besar PBB, New York, pada tanggal 16 Mei 2016.
Risma bersama dengan Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal, diundang PBB sebagai pembicara utama pada pertemuan ini untuk memberikan pandangan pemerintah daerah mengenai pembangunan berkelanjutan di kawasan perkotaan. Pandangan-pandangan tersebut akan menjadi masukan untuk Konferensi Habitat III, yang akan diselenggarakan di Ekuador pada tanggal 17-20 Oktober 2016.
"Ini merupakan wujud pengakuan internasional atas kemajuan-kemajuan di bidang tata kota, pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup yang telah terjadi di bawah kepemimpinan Ibu Tri Rismaharini dan Ibu Illiza," demikian keterangan pers yang diterima VIVA.co.id dari Kantor Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di New York, Rabu 18 Mei 2016.
Risma kemudian menggarisbawahi pentingnya rasa memiliki dan keberpihakan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan kota, yang dihasilkan melalui dialog rutin antara Pemerintah Daerah dengan elemen-elemen masyarakat.
"Dialog ini diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang menjadi prioritas masyarakat suatu kota," ujar Risma.
Pada kesempatan ini, ia mengundang semua negara untuk menghadiri Konferensi Persiapan ke-3 (Third PrepCom) Konferensi Habitat III, yang akan diselenggarakan di Surabaya pada tanggal 25-27 Juli 2016. Konferensi ini akan rencananya dihadiri oleh perwakilan negara-negara anggota PBB, masyarakat madani, dan akademisi dari berbagai negara.
Sementara itu, Dubes Dian Triansyah Djani, Wakil Tetap RI untuk PBB, beranggapan bahwa melalui kerja sama dengan berbagai kota lain di dunia dan organisasi internasional, Indonesia siap mendukung penerapan tujuan agenda pembangunan berkelanjutan nomor 11 ('SDG 11'), yaitu "mewujudkan kota yang inklusif, aman, tangguh, dan selalu tumbuh.”
(ren)