Israel Tuding Suriah Gunakan Gas Sarin untuk Berantas ISIS
- REUTERS/Khalil Ashawi
VIVA.co.id – Seorang pejabat senior Israel menuding pemerintah Suriah telah menggunakan gas sarin untuk pertama kalinya sejak 2013 dalam pertempuran melawan kelompok militan ISIS.
Sarin adalah cairan yang digunakan sebagai senjata kimia karena potensi ekstrem sebagai agen saraf. Senyawa ini telah diklasifikasikan sebagai senjata pemusnah massal dalam Resolusi PBB No.687.
Dilansir dari situs The Telegraph, Selasa, 17 Mei 2016, penggunaan gas ini menunjukkan bahwa Presiden Bashar al-Assad mempertahankan kemampuan militernya dalam meluncurkan serangan gas kimia meskipun adanya kesepakatan untuk membebaskan Suriah dari penggunaan senjata kimia.
"Jet tempur Suriah menjatuhkan bom gas sarin sekitar tiga minggu lalu," kata pejabat yang tak disebutkan namanya itu. Israel yakin bahwa puluhan pejuang ISIS tewas dalam insiden itu walaupun dampak pasti dari penggunaan kimia belum jelas.
Jumlah korban tewas yang banyak membuat yakin para analisis Israel bahwa hal tersebut disebabkan oleh gas berbahaya itu. "Mereka masih memiliki gas itu dan baru-baru ini mereka memutuskan untuk menggunakannya lagi," ungkapnya.
Senjata kimia yang dimiliki ISIS termasuk 1.300 ton mustard, VX dan gas sarin. Israel percaya bahwa Assad mungkin membuang mustard dan VX karena sesuai dengan kesepakatan. Tetapi, ia memilih untuk menyimpan sarin karena itu adalah senjata kimia yang mematikan.