Armenia dan Azerbaijan Sepakat Gencatan Senjata
- uk.reuters.com
VIVA.co.id – Pemerintah Armenia dan Azerbaijan menegaskan kembali komitmen mereka untuk melakukan gencatan senjata di wilayah konflik Nagorno-Karabakh. Keduanya juga sepakat untuk menyelesaikan perdamaian dari konflik yang sudah berlangsung selama puluhan tahun itu.
Dilansir dari situs Reuters, Selasa, 17 Mei 2016, pernyataan keduanya disampaikan ketika berada di pertemuan di Wina, Austria, yang disaksikan oleh Amerika Serikat, Prancis, dan Rusia.
Presiden Armenia, Serzh Sarksyan dan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev juga sepakat untuk melakukan pembicaraan berikutnya yang akan dilakukan pada lokasi yang nantinya disepakati bersama.
"Hal itu dilakukan tujuan melanjutkan pembicaraan tentang penyelesaian yang komprehensif," kata mereka melalui pernyataannya.
Sebelumnya, Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia, Tamerlan Karayev mengaku sudah berulang kali membawa masalah sengketa wilayah ini ke tingkat diskusi internasional dan mengatakan bahwa tindakan okupasi Armenia menjadi penyebab utama situasi eskalasi, timbulnya ancaman bagi perdamaian regional dan stabilitas wilayah.
Ia beranggapan, Armenia secara ilegal mengubah demografi wilayah termasuk karakter dan budaya daratan, memperkuat militernya di daerah okupasi, melanggar hukum ekonomi, dan hal lainnya yang tidak bisa diterima.
Sementara itu, Duta Besar Armenia untuk Indonesia, Anna Aghadjanian berharap agar negosiasi kedua negara bisa terus berlanjut, karena Armenia selalu ingin berdiplomasi dan mendapat solusi damai.
"Ada gencatan senjata. Kami berharap situasi menjadi lebih baik. Kami berharap usaha komunitas internasional tidak sia-sia dan juga Azerbaijan kembali ke meja perundingan. Semoga keadaan membaik, terutama bagi warga Nagorno-Karabakh," ujarnya.