Pemerintahan Sementara Brasil Setuju Rombak Sistem Pensiun
- Reuters/Ueslei Marcelino
VIVA.co.id – Pejabat Presiden sementara Brasil, Michel Temer, setuju dengan para pemimpin serikat buruh untuk menyusun cetak biru terhadap perombakan sistem pensiun dalam jangka waktu 30 hari. Langkah ini dilakukan sebagai upaya pemulihan kepercayaan dalam perekonomian di Brasil.
Menurut kantor berita Reuters, Selasa 17 Mei 2016, Temer, yang mengambil alih kekuasaan Presiden sejak pekan lalu menggantikan Dilma Rousseff, telah berjanji untuk menyetarakan kesenjangan fiskal menjadi lebih dari 10 persen ketimbang hasil akhir pertumbuhan ekonomi tahun lalu.
"Perombakan sistem pensiun ini nantinya akan memerlukan perubahan besar, salah satunya seperti menaikkan usia minimum pensiunan," kata Temer.
Pembicaraan dengan konfederasi serikat buruh Brasil, CSB (Central dos Sindicatos Brasileiros atau Federation of Brazilian Labor Unions), Senin, menyepakati membuat kelompok kerja reformasi pensiun yang akan menyertakan dua anggota serikat dan diberi waktu 30 hari untuk mempresentasikan hasil temuannya.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Ricardo Patah, pemimpin UGT, organisasi buruh besar kedua di Brasil dengan 8,5 juta anggota, serta anggota Kongres Paulinho Pereira da Silva dari gerakan buruh Forca Sindical yang mendukung pemakzulan Rousseff.
Para pemimpin serikat menuntut agar hak-hak buruh tidak dirusak dan mengatakan mereka hanya akan membahas perubahan sistem pensiun jika mereka diterapkan sebagai pekerja baru saat memasuki pasar tenaga kerja.
Salah satu konfederasi tenaga kerja Brasil, CUT, yang mewakili 25 juta pekerja memboikot pertemuan tersebut karena tidak mengakui legitimasi pemerintahan sementara Temer.
Pemimpin CUT yang beraliansi dengan Partai Buruh Rousseff, memutuskan untuk mengambil tindakan terhadap pemerintahan Temer dan memblokir agendanya. Menurut mereka, pemerintahan Temer akan merugikan keuntungan sosial yang telah diatur oleh Partai Buruh selama 13 tahun.
(ren)