Abu Sayyaf Ancam Penggal Kepala Sandera Warga Asing

Kelompok Abu Sayyaf saat menyandera warga asing beberapa waktu silam.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Reuters

VIVA.co.id – Kelompok militan Abu Sayyaf kembali mengeluarkan ancaman pemenggalan kepala dua warga asing bila uang tebusan tidak dibayar dalam waktu empat minggu. Bulan lalu, mereka memenggal kepala seorang pria Kanada bernama John Ridsdel dan kepalanya dibuang di selokan di Jolo, Provinsi Julu, Filipina Selatan.

Duterte : Jurnalis Tak Beres Layak Dihukum Mati

Mengutip situs Channel News Asia, Senin, 16 Mei 2016, sebuah video yang dirilis oleh Abu Sayyaf merilis bahwa dua warga asing, Robert Hall asal Kanada dan Kjartan Sekkingstad asal Norwegia yang mengenakan kemeja oranye dikelilingi oleh orang-orang bersenjata di dalam hutan.

Sekelompok orang yang sebagian wajahnya ditutupi kain ini mengancam akan membunuh setidaknya salah satu dari mereka jika tidak ada pembayaran diterima paling lambat pada 13 Juni 2016. Abu Sayyaf diketahui menuntut 600 juta peso (US$12,8 juta atau Rp1,7 miliar).

Presiden Filipina dan Gereja Katolik 'Memanas'

Ridsdel, Hall dan pacarnya yang asli Filipina, serta Sekkingstad diculik pada 21 September 2015 dari sebuah resor di Pulau Samal, ratusan kilometer dari tempat persembunyian Abu Sayyaf.

Selain itu, kelompok ini juga diyakini menahan empat warga Malaysia, pengamat burung asal Belanda dan empat orang Filipina. Mereka ditahan dalam penggerebekan terpisah.

Bunuh Penjahat, Polisi Diberi Bonus Rp15 Juta oleh Wali Kota

Tewasnya Ridsdel membuat Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau geram. Ia mengonfirmasi berita kematian tersebut dan menyebutnya sebagai pembunuh berdarah dingin.

"Saya sangat berduka cita dan saya tidak akan membahayakan keselamatan para tawanan lainnya," kata Trudeau.

Ia juga mengatakan, Kanada telah bekerjasama dengan Pemerintah Filipina untuk mengejar dan mengadili pembunuh Ridsdel, disertai dengan upaya-upaya pembebasan sandera lainnya.

"Pembunuhan ini sebuah kabar yang mengejutkan, menyedihkan, brutal, tidak masuk akal, keterlaluan dan tercela," katanya.

Kelompok bersenjata Abu Sayyaf, kerap melakukan penculikan dan perampokan di Filipina Selatan.

Sulut Paling Rawan Jadi Jalur Eksodus Abu Sayyaf dan Santoso

Kapolri telah memerintahkan Polda Sulut waspada ancaman teroris.

img_title
VIVA.co.id
7 Juni 2016