Presiden Terpilih Filipina Ingin Penjahat Ditembak di Tempat

Rodrigo Roa Duterte, mantan Wali kota Davao yang kini menjadi Presiden Filipina.
Sumber :
  • reuters.com

VIVA.co.id – Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, tak sabar segera berlakukan hukuman tanpa ampun bagi para penjahat. Dia berjanji bakal kembali menerapkan hukuman mati dan memberikan izin pasukan keamanan untuk tembak di tempat atas pelaku kejahatan terorganisir serta pelaku kriminal yang menolak ditahan.

Pilpres Filipina, Siapa Saja Kandidatnya dan Apa Isu Utamanya?

Selain itu, kata Duterte, para pelaku kriminal terorganisir ini akan dibuang mayatnya ke Teluk Manila. Dia akan menerapkan kebijakan itu setelah dilantik jadi Presiden Filipina, yang dijadwalkan pada 30 Juni mendatang.

Kebijakan kontroversial ini merupakan bagian dari kebijakan yang melarang alkohol dan merokok serta penerapan jam malam untuk anak-anak.

Duterte Menolak Minta Maaf Atas Kematian dalam Perang Antinarkoba

"Saya ingin mendesak Kongres untuk mengembalikan hukuman mati dengan cara digantung," ungkapnya, seperti dikutip dari situs BBC, Senin, 16 Mei 2016.

Sebelumnya, Filipina telah menghapus hukuman mati pada 2006.

Gagal Capai Target Vaksinasi COVID-19, Duterte Ancam Hukum Pejabat

Dia juga berjanji untuk mengubah Istana Presiden, Malacanang, menjadi "rumah pelayanan" bagi masyarakat.

Tak hanya itu. Duterte juga memberikan anggota pasukan keamanan kekebalan hukum dalam melakukan aksi "pembersihan".

Seperti diketahui, selama menjadi Walikota Davao City, Duterte dijuluki "The Punisher" atau Sang Penghukum karena sikap tegas dan kerasnya terhadap pelaku kriminal.

Tercatat, lebih dari 1.000 penjahat tewas oleh pasukan keamanan di Davao selama kepemimpinan Duterte.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya