Jerman Butuh Dana 93,6 Miliar Euro untuk Atasi Pengungsi
- Reuters
VIVA.co.id – Pemerintah Jerman diperkirakan akan menghabiskan sekitar 93,6 miliar Euro pada akhir 2020 untuk biaya yang berkaitan dengan krisis pengungsi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh sebuah majalah Jerman yang mengutip draft dari Kementerian Keuangan Federal.
Angka tersebut dianggap menimbulkan kekhawatiran khususnya bagi kalangan anti-imigran mengenai penolakan mereka terhadap kedatangan para pengungsi atau pencari suaka dari daerah konflik seperti Suriah dan wilayah zona perang lainnya.
Dilansir dari laman Reuters, Minggu, 15 Mei 2016, majalah mingguan Jerman yang bernama Del Spiegel mengatakan kalkulasi yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan tersebut termasuk biaya untuk menampung dan mengintegrasikan pengungsi serta mengatasi akar penyebab orang-orang yang melarikan diri dari daerah yang dilanda krisis.
Otoritas Jerman mendasari hal itu pada estimasi 600.000 migran yang tiba tahun ini, 400.000 yang akan tiba tahun depan dan 300.000 yang akan tiba di tahun-tahun berikutnya. "Diperkirakan 55 persen pengungsi akan memperoleh pekerjaan setelah waktu lima tahun," tulis laporan tersebut.
Seorang juru bicara Kementerian Keuangan menolak untuk menanggapi angka pada laporan itu dan mengatakan untuk fokus pada pembicaraan yang sedang berlangsung antara para pemangku kekuasaan dan mengatakan mereka akan bertemu lagi pada 31 Mei untuk membahas bagaimana cara untuk mengolah biaya tersebut.
Tertulis dalam laporan bahwa dibutuhkan 25,7 miliar Euro untuk pembiayaan mereka yang menganggur, sewa subsidi dan tunjangan lainnya bagi pemohon suaka pada tahun 2020. Biaya sebesar 5,7 miliar Euro lainnya diperlukan untuk kursus bahasa sementara 4,6 miliar Euro juga diperlukan bagi para migran yang membutuhkan pekerjaan.
Jerman telah lama mengatakan negaranya tidak bisa mengatasi masuknya para pengungsi dan laporan yang dikutip majalah tersebut mengatakan negara bagian lainnya diperkirakan membutuhkan 21 miliar Euro tahun ini yang kemudian akan naik sekitar 30 miliar Euro per tahunnya hingga 2020 mendatang.