Laut China Selatan Memanas, AS Diminta Menahan Diri

Salah satu wilayah sengketa di Laut China Selatan.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Anggota Komite Militer Pusat China, Fang Fenghui mengatakan Amerika Serikat dan China harus mengelola perbedaan mereka atas sengketa di perairan Laut China Selatan dengan cara yang konstruktif.

Filipina Bersiap Hadapi Konflik Bersenjata di Tengah Meningkatnya Agresi Tiongkok

Hal ini disampaikan Fang kepada Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Joseph Francis Dunford, seperti dikutip dari situs Reuters, Jumat, 13 Mei 2016, bahwa kedua negara harus menahan diri dari tindakan yang akan merugikan hubungan diplomatik dan militer.

"Kami tidak ingin membuka permusuhan. Maka dari itu, kami meminta AS untuk menyamakan persepsi dan pandangan (bersama China)," ungkap Fang.

Ini Cara Pemerintah Perkuat Pertahanan Laut Natuna Utara dari Ancaman Militer Asing

Salah satu petinggi militer China itu juga mengaku kalau pihaknya tidak bisa disalahkan atas ketegangan dengan AS di Laut China Selatan. Ia pun mendesak kedua belah pihak untuk menanggung situasi secara keseluruhan dan mengelola perbedaan pandangan.

Menanggapi pernyataan Fang, Dunford mengatakan pihaknya siap untuk bekerjasama. "Amerika bersedia untuk bekerjasama dengan China untuk membangun mekanisme yang efektif pada pengendalian risiko, sehingga stabilitas di Laut China Selatan menjadi kondusif," kata dia.

Panglima Koarmada I: Jumlah Pelanggaran Kapal Asing di Laut China Selatan Menurun

Diskusi bilateral ini dilakukan saat ketegangan China dan AS meningkat. Penyebabnya, setelah China melakukan reklamasi lahan dan pembangunan dalam skala besar di Laut China Selatan.

Sementara AS "membalasnya" dengan meningkatkan patroli dan latihan militer bersama. Pada Selasa lalu, China mengerahkan jet tempurnya setelah kapal perusak Angkatan Laut AS berlayar dekat pulau buatan di Laut China Selatan. Beijing mengecam patroli tersebut sebagai ancaman ilegal yang akan mengganggu perdamaian kawasan.

Laut China Selatan.

Taktik Agresif Tiongkok di Perbatasan: Ancam Stabilitas Regional Demi Keuntungan Teritorial

Saat ini, Tiongkok terlibat dalam 17 sengketa teritorial dengan negara-negara tetangganya, dengan sedikitnya 7 sengketa terkait wilayah.

img_title
VIVA.co.id
18 September 2024