RI Tertarik Mau Borong Lagi Kapal Selam Korsel

Presiden Jokowi bersalaman dengan Presiden Korsel Park Geun-hye
Sumber :
  • REUTERS/Lee Jung-hun/Yonhap

VIVA.co.id – Direktur Asia Timur dan Pasifik dari Kementerian Luar Negeri RI, Edi Yusup, memastikan saat ini proses pembelian kapal selam Indonesia dari Korea Selatan akan terus berjalan. "Pembelian kapal selam sudah berjalan, di mana kapal selam pertama sudah selesai (dibuat)," katanya, di Gedung Kemlu RI, Jakarta, Kamis, 12 Mei 2016.

Kontroversi Kantor Pertahanan Daerah, Ini Respons Istana

Ia menjelaskan, dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Park Geun Hye pada 16 Mei mendatang akan membahas sejumlah isu. Salah satunya adalah kelanjutan pemesanan kapal selam buatan Korsel yang akan membantu Indonesia dalam pertahanan wilayah perairan nusantara.

"Kemungkinan akan ada pembahasan kelanjutan. Kapal selam pertama sudah selesai dan yang kedua selesai tahun 2017 serta ketiga tahun 2018. Keduanya akan dibangun (dirakit) di Indonesia. Kita juga ingin meningkatkan pelatihan insinyur kita untuk belajar di sana (Korea Selatan)," ucap Edi.

Kunjungi Korsel, Presiden Jokowi Bahas Banyak Isu

Presiden Joko Widodo akan melawat ke Korea Selatan pada 15-18 Mei 2016 dalam rangka kunjungan kenegaraan. Pada Maret 2016, kapal selam pertama buatan Korea Selatan dari tiga unit pesanan Indonesia itu memulai tugasnya dalam mengamankan teritorial Indonesia.

Kapal Selam dengan kode Hull Number H.7712 tersebut meluncur mulus ke lautan di Dermaga Okpo.

Korsel Luncurkan Kapal Selam Pertama Pesanan Indonesia

Proses pembuatannya telah dimulai sejak 2013 di galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Okpo, Korea Selatan. Semua prosesnya di bawah kendali pengawasan Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Selam (Satgas Yekda KDSE DSME209) yang dipimpin oleh Kolonel Laut (P) Iwan Isnurwanto.

Sesuai dengan kontrak yang ada, pembangunan kapal selam pertama dan kedua dilaksanakan di galangan kapal DSME. Sementara itu, untuk pembangunan kapal selam ketiga akan dilaksanakan di galangan kapal PT PAL Indonesia dengan proses Transfer of Technology (ToT).

Sementara itu, untuk pembangunan kapal selam ketiga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang perkapalan ini telah mengirimkan 113 insinyur ke DSME, Korea Selatan, untuk terlibat dalam proses ToT dan pembelajaran pembangunan, serta pengembangan kapal selam secara mandiri melalui tahap On the Job Training (OJT).

(ren)

Presiden Jokowi di atas KRI Imam Bonjol dalam kunjungannya ke Pulau Natuna, Kepulauan Riau, Kamis, 23 Juni 2016. Kedatangan Presiden ini sebagai jawaban atas sikap China yang sengaja menerobos kedaulatan Indonesia.

Pesawat Tempur dan Kapal Selam Akan Ditempatkan di Natuna

Kepulauan Natuna akan jadi pangkalan militer Indonesia

img_title
VIVA.co.id
29 Juni 2016