Kondisi Penjara Buruk, Belgia Kerahkan Militer
- U-Report
VIVA.co.id – Pemerintah Belgia memutuskan untuk mengirimkan 180 personil tentara untuk membantu petugas polisi dan palang merah di tiga penjara terbesar negeri itu, akibat adanya aksi mogok sejak dua pekan terakhir.
Tiga penjara terbesar ini adalah Lantin, Saint-Gilles, dan Forest. "Hal ini dilakukan untuk memberikan tambahan dukungan kemanusiaan terhadap tahanan. Bahkan, sejumlah tahanan tidak diberi hak dasar seperti makan tiga kali sehari, mandi, dan kunjungan keluarga," kata otoritas kementerian, seperti dikutip dari situs BBC, Selasa 10 Mei 2016.
Presiden Liga HAM Belgia, Alexis Deswaef mengatakan, keputusan ini merupakan yang pertama kalinya, di mana tenaga militer digunakan dalam isu nirmiliter, atau konflik sosial di Belgia. Ia berpendapat, kelemahan dalam sistem penjara disebabkan oleh kurangnya investasi.
"Setidaknya, sebagian penyebab adalah karena peningkatan radikalisasi di penjara Belgia. Tidak ada uang untuk setiap bimbingan sosial, bimbingan psikologis, dan bimbingan agama," kata Deswaef.
Penjara-penjara di Belgia, selama ini banyak menuai kritik, karena buruknya kondisi di sana dan tidak cukupnya ruang untuk menampung para tahanan.
Sebuah laporan dari Dewan Komite Anti-Penyiksaan Eropa mengecam hanya disediakannya ruangan sebesar tiga meter persegi untuk setiap narapidana. Namun, tidak disediakan kasur untuk tidur dan tidak ada toilet dalam sel. (asp)