Korut Janji Tak Pakai Rudal Nuklir, Kecuali Diserang Duluan

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un
Sumber :
  • KCNA

VIVA.co.id – Korea Utara mengaku tidak memiliki rencana untuk mengembangkan senjata nuklir, kecuali kedaulatannya diganggu oleh "musuh".

Gara-gara Gagal Cegah Banjir, Kim Jong Un Ngamuk dan Bakal Eksekusi Mati 30 Pejabat

"Sebagai negara yang memiliki senjata nuklir, tentu kami bertanggung jawab (atas keamanan di kawasan) dengan menghormati perjanjian nonproliferasi. Namun, kami tegaskan bahwa Korea Utara tidak akan menggunakan senjata nuklir, kecuali kedaulatan kami diganggu dengan nuklir oleh pasukan musuh yang agresif," kata Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dalam pidatonya pada Kongres Partai Buruh, seperti dikutip situs USA Today, Senin, 9 Mei 2016.

Dalam pidatonya, ia juga mengaku akan mencoba untuk menormalkan hubungan dengan negara-negara yang "bermusuhan" dengan Korea Utara, asalkan mereka menghormati kedaulatan negeri Tirai Besi itu.

Dicuri Iran, Teknologi Israel Dipakai Korut Bangun Drone Bunuh Diri

Janji Kim untuk menahan diri melakukan uji coba nuklir ini ketika Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang isinya menerapkan sanksi berlapis bagi Korea Utara. Alhasil, perekonomian negeri itu semakin lumpuh dan menyebabkan sebagian besar warganya terbelenggu dalam kelaparan dan kemiskinan.

Ucapannya ini berbeda 180 derajat seperti sebelumnya yang selalu mengancam. Kendati demikian, Kim tetap memperingatkan Amerika Serikat dan sekutunya untuk tetap tidak ikut campur urusan dalam negerinya, namun menawarkan untuk mengadakan pembicaraan dengan "saudaranya" Korea Selatan yang bertujuan meredakan ketegangan.

Seoul Bisa Rata, Kemampuan Rudal Balistik Korut Bikin Korsel Jiper

"Kami tetap membuka pintu reunifikasi dengan Korea Selatan. Harus ada lebih banyak perundingan dengan mereka untuk membangun kepercayaan dan pemahaman," tuturnya. Akan tetapi, sejumlah pejabat Korea Selatan tetap waspada terhadap niat Kim karena masih ngotot untuk tetap menjadi negara nuklir.

Korea Utara mundur dari Traktat Non-proliferasi Nuklir pada 2003 dan mulai menguji coba senjata nuklir tiga tahun kemudian.

Beragam sanksi internasional telah diterapkan. Bahkan, pada Maret tahun ini, sanksi tambahan diperketat setelah Korea Utara mengklaim telah menguji bom hidrogen dan meluncurkan roket ke luar angkasa.

(ren)

VIVA Militer: Presiden Korea Utara, Kim Jong-un dan Presiden China, Xi Jinping

Perubahan Hubungan Korea Utara dengan Tiongkok setelah 75 Tahun Diplomasi

Meskipun telah menjalin hubungan diplomatik selama 75 tahun, kepercayaan Korea Utara terhadap China tampaknya mulai memudar.

img_title
VIVA.co.id
22 Oktober 2024