Dunia Terancam 'Generasi yang Hilang' Gara-gara Konflik

Anak-anak pengungsi Suriah
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi anak-anak, UNICEF, melaporkan sekitar 75 juta anak usia sekolah di daerah krisis di seluruh dunia sangat membutuhkan dukungan pendidikan. Satu dari empat anak, lanjut laporan UNICEF, usia 3-18 tahun hidup di negara-negara yang terkena krisis kemanusiaan.

Ikut Ujian, Suriah Bebaskan 68 Siswa dari Kota Terisolasi

Laporan itu muncul menjelang World Humanitarian Summit di Istanbul, Turki, pada 23-24 Mei 2016. Menurut UNICEF, pendidikan memberikan anak-anak fondasi untuk membangun kembali kehidupan dan negara mereka.

Dana pendidikan darurat yang baru, Education Cannot Wait, rencananya akan diluncurkan pada pertemuan ini. Dana tersebut bertujuan untuk meningkatkan pendidikan 13,6 juta anak yang membutuhkan sekolah dalam keadaan darurat.

Sabtu Mujur, Yuk Klaim Saldo DANA Gratis Rp180 Ribu Hari Ini 30 November 2024, Cek Sekarang di Sini!

Pasalnya, anak-anak dari masyarakat miskin yang tidak bersekolah selama lebih dari satu tahun cenderung tidak pernah kembali ke sekolah.

"Satu sisi, selama krisis, anak-anak sangat berisiko kehilangan hak pendidikan mereka. Namun sisi lain, sekolah harus menyediakan ruang yang aman dan nyaman untuk mereka," kata UNICEF, dilansir dari situs BBC, Rabu, 4 Mei 2016.

Perkuat Bisnis Internasional, Bank Mandiri Rilis Livin' by Mandiri Timor-Leste

Sebelumnya, awal tahun ini, dalam kampanyenya, Malala Yousafzai menyerukan lebih banyak aksi untuk mendidik anak-anak pengungsi Suriah yang mengungsi akibat konflik.

Menurut Malala, mereka sangat berisiko menjadi "generasi yang hilang" jika tidak diberikan pendidikan yang baik.

(ren)

Anak -anak pengungsi Suriah menjual kurma untuk berbuka di kamp pengungsi di Harran, Provinsi Sanliurfa, Turki, Senin, 6 Juni 2016.

Puasa di Pengungsian, Muslim Suriah Berharap Bisa Pulang

Meski fasilitas di kamp pengungsi cukup baik, tapi mereka rindu rumah.

img_title
VIVA.co.id
7 Juni 2016