Pembebasan 10 WNI Libatkan Jaringan Informal
- capture tvOne
VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa upaya pembebasan 10 WNI anak buah kapal Brahma 12 yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf sejak 26 Maret 2016, melibatkan banyak pihak. Kini 10 WNI yang telah dibebaskan Abu Sayyaf itu siap diberangkatkan dari Zamboanga menuju Jakarta.
"Presiden mengatakan upaya pembebasan melibatkan banyak pihak. Karena itu, kami sampaikan bahwa pembebasan ini menggunakan diplomasi total, tidak hanya terfokus pada diplomasi G2G (government to government)," kata Retno, di Istana Bogor, Minggu, 1 Mei 2016.
Retno mengungkapkan, sejak awal Indonesia melibatkan jaringan informal.
"Semua komunikasi jaringan kami buka, dengan satu tujuan mengupayakan keselamatan 10 WNI kita," tambah Retno.
Kelompok Abu Sayyaf hingga kini masih menyandera 11 warga asing lainnya. Empat di antaranya warga negara Indonesia, empat warga Malaysia, seorang warga Kanada, seorang warga Norwegia, dan seorang lagi warga negara Belanda. Empat WNI yang masih ditawan diketahui merupakan korban pembajakan gelombang kedua yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf.