Banyak Kasus Pelecehan Seksual di India Tak Dilaporkan

ilustrasi kekerasan seks
Sumber :
  • VIVA.co.id/istimewa

VIVA.co.id – Lembaga survei Commonwealth Human Rights Initiative (CHRI), melaporkan bahwa lebih dari setengah kasus kejahatan yang terjadi di Mumbai dan New Delhi, India, tidak dilaporkan ke kepolisian.

Heboh! Hamish Daud Diduga Terlibat Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Mantan Karyawannya

Sementara itu, kepolisian di kedua kota besar itu juga menolak mendaftarkan sebagian besar keluhan kasus kejahatan, khususnya pelecehan seksual.

Menurut situs Reuters, Jumat, 29 April 2016, CHRI menunjukkan laporan pelecehan seksual terhadap perempuan adalah kejahatan terbesar ketiga yang terjadi di India.

Viral Dosen UIN Makassar Diduga Lecehkan Mahasiswi, Ini Kata Dekan

Tetapi, mayoritas orang tidak melaporkan kasus tersebut, karena tidak ingin terjebak dalam birokrasi dan tidak percaya polisi bisa membantu.

"Hampir tidak diketahui sejauh mana sebenarnya kejahatan yang tidak dilaporkan, karena penolakan polisi untuk mendaftarkan pengaduan. Survei ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan data dari kasus kejahatan yang belum terselesaikan, sekaligus menunjukkan adanya ketidakamanan di kalangan masyarakat, khususnya perempuan," kata Abhijit Sarkar dan Dripto Mukhopadhyay dalam laporan CHRI.

Dua Fotografer Cabul Berkedok Casting Model Akhirnya Ditangkap, Pelaku Sembunyikan Kamera di Kamar Korban

Data resmi menunjukkan sebanyak 337.922 kasus kejahatan dialami perempuan pada 2014. Sementara itu, kepolisian membantah hasil survei tersebut.

"Kami selalu mendapatkan laporan yang sangat serius dan melakukan semua yang kami bisa untuk bertindak cepat. Anda dapat melihat angka resmi bahwa semakin banyak kasus yang dilaporkan ke polisi," kata juru bicara polisi Mumbai.

Awal pekan ini, Kementerian Telekomunikasi India mengatakan semua ponsel yang dijual di India mulai Januari 2017 harus memiliki "panic button" untuk memungkinkan para pengguna meminta bantuan.

Kemudian pada Januari 2018, semua ponsel juga harus memiliki “built-in Global Positioning System” (GPS) untuk membuat pengguna lebih aman.

Laporan: Dinia Adrianjara

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya