Rusia Yakin AS Kirim Personel Tanpa Izin Pemerintah Suriah
- REUTERS
VIVA.co.id – Rusia berpendapat pengiriman tenaga militer Amerika Serikat ke negara Suriah, dilakukan tanpa adanya izin atau pun pemberitahuan terlebih dulu terhadap pemerintah Suriah. Hal itu disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikail Y Galuzin dalam konferensi pers yang dilakukannya siang ini.
"Saya ragu mereka menambah dan mengirim personel militer itu dengan izin dan pemberitahuan terlebih dulu ke Pemerintah Suriah. Saya tidak tahu akan seperti apa keadaan di Suriah setelah penambahan personel ini, tapi yang pasti saya rasa AS melakukannya tanpa pemberitahuan," kata Galuzin, Kamis, 28 April 2016 di kediamannya di Jakarta.
Galuzin menjelaskan, dibandingkan dengan negara lain, posisi Rusia di Suriah adalah sebagai bagian utama dari kekuatan penyerang dari udara untuk melawan pemberontak pemerintah termasuk kelompok militan ISIS. Kami, ujar dia, sudah banyak berkontribusi besar termasuk pembebasan wilayah yang sempat dikuasai ISIS.
"Misalnya saja, kami telah membantu Pemerintah Suriah membebaskan kota Palmyra termasuk daerah pertambangan di sana. Militer negara Rusia menjalankan operasi di sana," ucap dia.
Kendati demikian, ia percaya bahwa kerja sama antara Rusia dan AS di Suriah yang telah dilakukan selama beberapa bulan ini telah menunjukkan kesuksesan diplomatik dan politikal. "Telah ada kedamaian tertentu di beberapa sektor. Kerja sama antara AS dan Rusia akan menghasilkan kesuksesan selama tidak ada halangan. Saya harap hal ini terus berlangsung," ucapnya.
Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, akan secara resmi mengumumkan rencananya mengirim sebanyak 250 tentara AS tambahan ke Suriah yang akan bekerja sama dengan pasukan negara Suriah untuk memerangi gerilyawan kelompok militan ISIS.