Menang di Lima Negara Bagian, Langkah Trump Kian Ringan

Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump.
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson

VIVA.co.id – Miliarder Donald Trump memenangkan pemilihan pendahuluan (primary) kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik di lima negara bagian, sementara Hillary Clinton dari Partai Demokrat berjaya di empat negara bagian, pada Selasa.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Mengutip situs BBC, Rabu, 27 April 2016, dengan kemenangan ini, Trump bahkan menyebut dirinya sebagai ‘kandidat terkuat presiden’ dari partainya karena berhasil memenangkan suara di Connecticut, Delaware, Maryland, Pennsylvania dan Rhode Island.

Dengan demikian, Trump memperoleh suara sebanyak 927 delegasi, atau kurang 310 delegasi untuk menjadi kandidat Presiden AS. Adapun pesaing terdekatnya, Ted Cruz, hanya mendulang 559 delegasi.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Hasil ini pula membawa ia lebih dekat dengan jumlah delegasi yang dibutuhkan sebelum konvensi nasional partai pada Juli 2016.

Saat berada di kampung halamannya, New York, Trump mengatakan kepada para pendukungnya kalau terpilih menjadi Presiden AS ke-45 dirinya tidak akan mengubah kebijakannya yang pernah diucapkan saat kampanye.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

"Saya tidak akan berubah. Saya pergi ke sekolah terbaik, dan saya akan menjadi orang yang sangat cerdas. Saya juga mewakili negara yang memiliki harkat dan martabat sangat baik," kata Trump, menegaskan.

Sementara duet saingan Trump, Ted Cuz dan John Kasich, telah mengalihkan perhatian mereka ke negara-negara bagian berikutnya. Mereka mengaku tetap bekerjasama untuk saling membantu dalam pemilihan di Indiana, Oregon dan New Mexico.

Baik Kasich maupun Cruz memiliki kesempatan untuk mengamankan nominasi kandidat presiden dari Partai Republik. Harapan pun tertuju pada konvensi yang akan diperebutkan pada Juli di Cleveland, untuk menjaga perolehan suara mereka dalam persaingan.

Sebelumnya, Trump mengutuk ‘perkongsian’ keduanya sebagai bentuk kelemahan dan putus asa, serta ‘tanda lain’ dari Partai Republik yang berkolusi untuk melawannya.

Laporan: Dinia Adrianjara

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya