Warganya Tewas Dipenggal, Kanada Tetap Ogah Bayar Tebusan

Justin Trudeau, Perdana Menteri Kanada.
Sumber :
  • Reuters/Chriss Wattie

VIVA.co.id – Pemerintah Kanada secara tegas tidak akan membayar uang tebusan untuk membebaskan warganya bernama Robert Hall, yang saat ini masih disandera kelompok Abu Sayyaf.

Penculikan di Perairan Global Naik Tiga Kali Lipat

"Saya tegaskan, Kanada tidak akan membayar uang tebusan sepeser pun untuk teroris," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, seperti dikutip dari situs Channel News Asia, Rabu 27 April 2016.

Ia melanjutkan, membayar tebusan, berarti mengikuti kemauan teroris. Artinya, secara tidak langsung melanggengkan aksi dan kegiatan kriminal yang dijalankan Abu Sayyaf.

Warganya Dipenggal Abu Sayyaf, Duterte: Musnahkan Mereka

"Selain itu, membahayakan nyawa setiap satu dari jutaan warga Kanada yang tinggal, bekerja dan bepergian ke seluruh dunia, karena bisa menjadi target penculikan," ungkap Trudeau.

Bahkan, dia telah mendapatkan dukungan dari Perdana Menteri Inggris David Cameron melalui jaringan telepon yang sepakat akan menyelesaikan permasalahan ini.

Kemlu Belum Bisa Pulangkan WNI Korban Sandera Abu Sayyaf

"Kita perlu memahami dan memastikan bahwa mereka (Abu Sayyaf) tidak bisa terus-menerus mendanai tindak kejahatannya, dengan menggunakan kekerasan dan menyandera orang tak berdosa," kata Trudeau.

Sikap tegas Kanada ini datang, setelah salah satu warganya, John Ridsdel dibunuh oleh Abu Sayyaf. Segala upaya terus dilakukan untuk membebaskan tiga orang lainnya, termasuk Robert Hall yang kini masih disandera.

Laporan: Dinia Adrianjara (asp)

Kelompok bersenjata Abu Sayyaf, kerap melakukan penculikan dan perampokan di Filipina Selatan.

Dua Sandera WNI Asal Wakatobi Bebas di Filipina Selatan

Dua WNI di sandera sejak 5 November 2016 di perairan Kertam, Malaysia.

img_title
VIVA.co.id
20 Januari 2018