Indonesia Sebarkan 'Virus' Toleransi di Azerbaijan

Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir
Sumber :
  • VIVAnews/Umi Kalsum

VIVA.co.id – Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir menyampaikan pandangan Indonesia mengenai pentingnya menerapkan "strategy hard approach dan soft approach" dalam menghadapi meningkatnya fenomena islamophobia, terorisme, ekstrimisme dan disharmoni pada pertemuan Group of Friends, High Level Meeting, Forum Global ke-7 Aliansi Peradaban PBB (United Nations Alliance of Civilizations/UNAOC) di Baku, Azerbaijan.

Rayakan Natal, Kadin Indonesia Dorong Toleransi dan Kerja Sama Antardaerah

"Kurangnya rasa toleransi dan perlakuan diskriminatif terhadap sesama, berpadu dengan rendahnya kondisi sosial ekonomi, telah memacu berkembangnya aksi terorisme dan ekstrimisme di berbagai belahan dunia," kata Fachir, dalam pernyataan resmi yang diterima oleh VIVA.co.id, Rabu, 26 April 2016.

Oleh karena itu, lanjut Fachir, diperlukan kombinasi upaya penegakan hukum dan kebijakan penanganan terorisme yang efektif, atau yang dinamakan strategy hard approach.

Habib Jafar: Boleh Mengucapkan Selamat Natal

Sementara, implementasi kebijakan di bidang sosial dan ekonomi adalah bagian dari "soft approach" guna menekan berkembangnya gerakan terorisme dan ekstrimisme.

Ia juga menjelaskan, Indonesia berkomitmen untuk mempererat kerja sama internasional sebagai mandat konstitusional Indonesia yakni ikut menjaga ketertiban dunia.

Selaraskan Asta Cita Prabowo, Penguatan Toleransi di Daerah Mesti Didorong

"Indonesia adalah model dari bagaimana demokrasi, pluralisme, dan Islam dapat berkembang dan berjalan beriringan. Melalui berbagai forum dialog lintas agama tingkat bilateral, regional, dan multilateral, kami giat mempromosikan budaya dialog, toleransi dan kerja sama," ujar Fachir.

UNAOC merupakan sebuah forum internasional yang bertujuan untuk mensinergikan perspektif masyarakat dari berbagai latar belakang agama dan etnis untuk mengurangi ketegangan antar kebudayaan, sekaligus membangun kesepahaman antarkomunitas.

Direktur Penerangan Agama Islam, Kemenag, Ahmad Zayadi

Kemenag Targetkan Tahun 2025 Ada 1000 Kampung Moderasi Beragama yang Rampung

Program KMB, mengacu pada Keputusan Dirjen Bimas Islam Nomor 604 tentang Pedoman Pengembangan KMB. Kemenag tidak sendirian, tetapi bekerja sama dengan lintas kementerian.

img_title
VIVA.co.id
4 Januari 2025