Ancaman Serangan, Kedubes AS Peringatkan Warganya di Turki
- REUTERS/Tumay Berkin
VIVA.co.id – Pemerintah AS memberikan peringatan kepada warga AS yang berada di Turki untuk berhati-hati. AS mengatakan, ada ancaman potensial di sejumlah area yang menjadi favorit turis.
Sejak awal tahun, Turki telah dibombardir empat kasus bom bunuh diri. Ledakan terakhir terjadi di Istanbul. Dua ledakan diklaim oleh kelompok militan ISIS, sementara dua ledakan lainnya diklaim oleh kelompok militan Kurdi.
"Pemerintah AS masih tetap menerima indikasi yang kredible bahwa kelompok teroris masih mencari kesempatan untuk menyerang wilayah favorit turis di seluruh Turki," ujar Kedubes AS di Ankara, melalui sebuah pernyataannya, seperti dikutip BBC, Selasa, 26 April 2016.
“Turis asing di Turki secara eksplisit disebut sebagai sasaran kelompok teroris," demikian pernyataan Kedubes AS, yang mereka sebut sebagai "pesan mendesak."
Turki saat ini menghadapi ancaman berlapis. Sebagai negara yang bergabung dengan Koalisi Internasional yang dipimpin Arab Saudi, Turki menghadapi kelompok militan ISIS. Sementara di wilayah Selatan, Turki berhadapan dengan kelompok militan Kurdi. Hubungan Turki dengan kelompok militan Kurdi kembali memburuk setelah gencatan senjata yang mereka jalani selam 2,5 tahun berantakan kembali.
Bulan lalu, serangan di area pusat belanja di Istanbul menewaskan tiga warga Israel. Dua di antara mereka memiliki dua kewarganegaraan AS, dan satu orang memiliki kewarganegaraan Iran. Serangan di area turis juga terjadi pada Januari lalu, dan menewaskan 12 warga Jerman.
Laporan : Dinia Adrianjara