Aktivis LGBT Bangladesh Tewas Dibacok
- REUTERS/Ashikur Rahman/File Photo
VIVA.co.id – Pembacokan pada aktivis HAM dan pluralisme kembali terjadi di Bangladesh. Kali ini korbannya adalah seorang aktivis LGBT yang juga bekerja di Kedubes AS.
Kelompok militan Islam membacok mati seorang aktivis LGBT (lesbian, gay, bisexual, and transgender) yang bekerja di Kedutaan Amerika Serikat. Polisi mengatakan, Xulhaz Mannan (35 tahun), dibunuh di apartemennya di ibu kota Bangladesh pada hari Senin, 26 April 2016.
Dilansir dari laman Reuters, Senin, 26 April 2016, insiden terjadi dua hari setelah seorang profesor universitas dibunuh dengan cara yang sama pada hari Sabtu pekan lalu dalam serangan yang diklaim oleh kelompok militan ISIS.
Menurut penjelasan polisi, sekitar lima atau enam penyerang mendatangi apartemen Mannan, yang juga editor di Rupban, majalah pertama Bangladesh bagi kaum gay, biseksual dan transgender.
"Pelaku menyerang dia dan temannya yang saat itu berada di lokasi dengan senjata tajam. Mereka memasuki apartemen dan menyamar sebagai kurir," kata juru bicara polisi kota Dhaka, Maruf Hossain Sordar.
Para penyerang dilaporkan juga melukai seorang penjaga keamanan. Saksi mata mengatakan para penyerang berteriak "Allahu Akbar" ketika mereka melarikan diri dari TKP.
Kementerian Luar Negeri AS mengatakan Mannan dipekerjakan oleh Kedutaan AS, bekerja untuk Badan Pembangunan Internasional AS. Juru bicara Kemlu AS John Kirby mengatakan, Amerika Serikat marah dengan serangan yang barbar itu.
"Mannan adalah anggota tercinta dari keluarga kedutaan kami dan seorang advokat yang berani melindungi hak LGBTI (lesbian, gay, bisexual and intersex) yang sebenarnya adalah hak asasi manusia," kata Kirby.
Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Ned Harga mengatakan, Amerika Serikat sangat mendesak pemerintah Bangladesh untuk memastikan para pelaku dibawa ke pengadilan.