Pemberontak Turki Tuding Presiden Erdogan Perparah Konflik
- REUTERS/Kayhan Ozer/Presidential Press Office/Handout via Reuters
VIVA.co.id – Kelompok pemberontak Kurdi (PKK) mengatakan pihaknya siap untuk bertarung secara intensif melawan Pemerintah Turki. Militer Turki sendiri tampak susah payah berupaya membuat mereka menyerah.
Menurut BBC, Senin 25 April 2016, pemimpin Kurdistan Workers' Party (PKK), Cemil Bayik, mengatakan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang mengeskalasi perang ini. "Kurdi akan mempertahankan diri sendiri sampai akhir, begitu pula dengan Turki. Tentu PKK akan meningkatkan eskalasi perang," kata Bayik.
Sementara itu, penasehat presiden Turki, Ilnur Cevik beranggapan PKK mencoba untuk membuat negara terpisah atau berdiri sendiri di Turki yang merupakan pemisahan secara langsung. Ia mengatakan tidak akan ada rencana atau kesempatan untuk bernegosiasi mengenai hal tersebut saat ini. "Presiden Erdogan sangat mendukung kampanye militer negara," kata Cevik.
Namun, ucapan Celvik dibantah Bayik. Pemimpin PKK itu bersikeras mengatakan pihaknya tidak ingin memisahkan diri dari Turki untuk mendirikan negara baru. "Kami tidak ingin memecah Turki. Kami ingin hidup dalam batas pemisah antara Turki dan tanah kami secara bebas. Permasalahan ini akan terus berlangsung sampai hak Kurdi diterima," ujarnya.
Bayik melanjutkan, sikap Turki yang keras kepala membuat PKK siap untuk meningkatkan konflik. "Tidak hanya diantara Kurdi, tapi di seluruh Turki juga," kata dia.
(ren)