Jepang Makin Khawatir Ekspansi Maritim China
- Reuters/Kyodo Mandatory
VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri Jepang, Fumio Kishida, dalam kunjungannya ke Beijing mengatakan bahwa China membuat dunia "khawatir" dengan bertambahnya militer dan ekspansi maritim di Laut China Selatan dan Timur. Hubungan antara China dan Jepang, telah lama berkutat dengan sengketa teritorial, persaingan regional dan peninggalan dari agresi Perang Dunia II.
China dan Jepang mempermasalahkan kedaulatan atas kelompok pulau tak berpenghuni di Laut China Timur, sementara di Laut China Selatan, Beijing sedang membangun pulau-pulau buatan untuk meningkatkan klaimnya.
China juga telah meningkatkan ketegangan di seputar kawasan sengketa, dengan meningkatkan kegiatan militer dan membangun pulau-pulau di Laut China Selatan, termasuk landasan pesawat. Namun Beijing mengatakan sebagaian besar proyek yang tengah dibangun adalah untuk tujuan sipil, salah satunya seperti pembangunan mercusuar.
"Terus terang, peningkatan pesat dalam militer China dan upaya sepihak untuk mengubah status quo di laut timur dan selatan China, membuat masyarakat internasional sangat khawatir," kata Kishida dalam pidatonya di depan para pemimpin bisnis, yang dikutip kantor berita Reuters, Senin 25 April 2016.
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, yang diyakini memiliki banyak simpanan minyak dan gas. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim di beberapa bagian perairan, di mana sekitar US$ 5 triliun perdagangan dikirimkan setiap tahun.
"Melalui pembicaraan yang terbuka dengan pihak China, saya ingin memutar roda untuk menciptakan hubungan baru antara Jepang dan China, yang lebih cocok di era baru ini," kata dia.
Laporan: Dinia Adrianjara
(ren)