Korban Gempa Ekuador Mengeluh Kekurangan Bantuan
- REUTERS/Guillermo Granja
VIVA.co.id – Belum bangkit dari keterpurukan akibat gempa berkekuatan 6 Skala Richter, Ekuador terancam adanya gempa susulan. Bahkan, hingga kini warga Ekuador mengaku masih kekurangan bantuan.
Geological Survey AS (USGS) menjelaskan, gempa awal terjadi sekitar 100 kilometer barat laut dari Portoviejo dan di kedalaman 10 kilometer. Bangunan hancur di sejumlah daerah dan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.
Para korban gempa yang saat ini sedang mengungsi, mengaku kekurangan makanan, air, dan obat-obatan. Disinyalir, pengiriman bantuan dilakukan dengan menghindari bagian terpencil di daerah bencana.
"Kami mencoba untuk bertahan hidup. Kami membutuhkan makanan. Tidak ada toko di sini. Semua hanya makan dari tumbuhan yang kami tanam," kata Galo Garcia (65 tahun) yang sedang mengantre mendapatkan air di Desa San Jacinto seperti dilansir dari laman Reuters, Jumat, 22 April 2016.
Di jalan-jalan dekat Pedernales, salah satu kota paling parah terkena dampak gempa, anak-anak dari daerah pedesaan membuat tanda-tanda untuk meminta makanan. Banyak orang meninggalkan desa untuk mencari bantuan.
"Kami semua di sini terpinggirkan. Orang lainnya menerima bantuan, tapi kami tidak," kata Darwin Gachila (33 tahun).
Pemerintah secara cepat memindahkan pasokan ke kota-kota utama dan mendirikan tempat penampungan bagi lebih dari 25.000 orang di stadion sepak bola dan bandara. Jalan yang hancur menghambat operasi tersebut.
Presiden Rafael Correa menegaskan, tidak ada kekurangan pasokan, hanya masalah dengan distribusi yang harus cepat diselesaikan.