Belgia Bantah Tuding Muslim Dalang Serangan Bom
- REUTERS/Yves Herman
VIVA.co.id – Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon, menolak anggapan bahwa dirinya membentuk stigma negatif terhadap umat Muslim, khususnya di Belgia. Sanggahan ini diungkapkan setelah ia menyebut warga Muslim melakukan "perayaan" atas serangan yang terjadi di Brussels.
"Semua orang tahu bahwa hal ini (serangan bom) terjadi. Apakah kita harus menunggu laporan resmi polisi untuk mengonfirmasi fakta-fakta ini," kilah Jambon, kepada Parlemen Belgia, seperti dikutip dari situs The Guardian, Kamis, 21 April 2016.
Jambon, yang juga anggota Partai New Flemish Alliance, membantah telah menjadi pemicu ketegangan dengan komunitas Muslim Belgia yang berjumlah sekitar 600 ribu orang dari total 11 juta populasi Belgia.
"Ada yang melakukan 'perayaan' meskipun tidak banyak. Beberapa orang juga mengonfirmasi kepada saya bahwa ini bukanlah rumor dan mereka mengaku melihat (perayaan serangan bom) secara langsung," ungkap Jambon.
Kendati demikian, ia menemukan bukti kalau sebuah komunitas Muslim di negaranya merayakan ketika serangan itu terjadi.
Tak hanya itu, ia juga menuding warga Muslim di kawasan Molenbeek, wilayah yang sebagian besar dihuni imigran Timur Tengah, telah melakukan penyerangan kepada polisi selama operasi penangkapan tersangka pengeboman di Paris, Prancis pada November 2015.
"Kita tidak bisa menggeneralisasi komunitas Muslim (sebagai pendukung aksi teror). Saya telah mengatakan berulang kali kalau kita harus bekerja sama dengan komunitas Muslim untuk 'memenangkan pertempuran'," kata Jambon.
Laporan: Dinia Adrianjara