Diplomat RI Dilatih Cara Antisipasi Penembak Brutal di AS
- VIVA.co.id/Rebecca Reifi Georgina/KJRI LA
VIVA.co.id – Kasus-kasus penembakan brutal oleh warga sipil di tempat umum di Amerika Serikat kian mengkhawatirkan banyak orang. Dalam lima tahun terakhir saja, kasus itu telah memakan korban sedikitnya 213 orang, bahkan 82 orang di antara mereka meninggal dunia.
Peristiwa penembakan di San Bernardino pada 3 Desember 2015 merupakan contoh terkini yang menelan korban 14 jiwa meninggal dan 17 orang luka-luka.
Menyadari adanya potensi ancaman ini, Konsulat Jenderal RI di Los Angeles bekerjasama dengan kepolisian setempat (Los Angeles Police Department / LAPD) mengadakan pelatihan “Kesiapan KJRI Los Angeles Menghadapi Active Shooter Situation.” Pelatihan itu diikuti seluruh jajaran KJRI Los Angeles.
"Sebagai perwakilan RI yang bertugas memberi pelayanan dan perlindungan kepada warga Indonesia, Konsulat Jenderal RI Los Angeles harus siap dan mampu mengantisipasi segala ancaman dan potensi gangguan terhadap warga Indonesia," kata Konsul Jenderal RI Los Angeles, Umar Hadi, dalam keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Kamis, 21 April 2016.
Ia menjelaskan, pihaknya merasa sangat perlu untuk membekali seluruh staf bagaimana untuk mengantisipasi dan bereaksi terhadap situasi yang sangat membahayakan ini.
Di samping itu, Umar menegaskan bahwa KJRI Los Angeles terus berbenah diri dan berupaya meningkatkan prosedur keamanan dan keselamatan bagi seluruh jajaran dan seluruh pihak yang datang berkunjung, baik tamu maupun warga yang ingin mendapatkan pelayanan.
"Dari sisi prosedur, KJRI Los Angeles telah memiliki SOP Tanggap Bencana untuk mengantisipasi keadaan darurat, termasuk situasi darurat penembak aktif," ujar dia.
(ren)