Jokowi di Inggris Jamin Reformasi Ekonomi RI Terus Berjalan

Perdana Menteri Inggris, David Cameron, menerima kunjungan Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • REUTERS/Stefan Wermuth

VIVA.co.id – Dalam kunjungannya ke Inggris, Presiden Joko Widodo turut menghadiri pertemuan dengan pimpinan lembaga keuangan internasional di Grosvenor House, London.

New York Kalah Menarik dari London soal Investasi Fintech 2019 

Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia seperti negara lainnya juga ikut terkena dampak perubahan ekonomi global. Kondisi ekonomi dunia yang tengah melemah kini berpengaruh pada ekspor banyak negara.

"Pelemahan yang terjadi justru menjadi peluang bagi kami untuk melakukan reformasi ekonomi. Memang ada yang setuju dengan reformasi dan tidak sedikit yang menolaknya. Tapi kami tegaskan bahwa reformasi harus berjalan dan terus berjalan," kata Jokowi, seperti dalam siaran pers TIm Komunikasi Presiden RI yang diterima VIVA.co.id, Rabu, 20 April 2016.

BI: Konsistensi dan Sinergitas Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi RI

Ia juga menekankan pada fokus reformasi yang dijalankan Indonesia adalah keterbukaan dan kompetisi. "Kami harus terbuka dan tidak mungkin lagi menjadi tertutup," tuturnya.

Presiden Jokowi melihat kompetisi akan membawa perbaikan dan menuju kondisi yang lebih baik. Ia lalu memberikan contoh apa yang terjadi di sektor penerbangan, di mana pada awalnya hanya terdapat tiga maskapai penerbangan.

Kembangkan Energi Baru Terbarukan, Inggris Bantu RI Rp270 Miliar 

"Tapi setelah terbuka kini terdapat 70 maskapai penerbangan. Bahkan, dengan kompetisi yang sangat ketat Garuda Indonesia nyaris bangkrut dua kali. Saat ini industri penerbangan telah tumbuh tiga kali lipat karena kompetisi yang sangat ketat. Tiket menjadi lebih murah dan masyarakat memiliki banyak pilihan penerbangan," kata dia.

Turut hadir dalam pertemuan ini, Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo.

(ren)

Rokok

Reformasi Fiskal Dinilai Perlu Menyederhanakan Struktur Cukai

Reformasi fiskal dinilai perlu melihat kompleksnya kebijakan Cukai Hasil Tembakau untuk mengendalikan konsumsi rokok.

img_title
VIVA.co.id
5 Juli 2021