Pesawat Militer China Mendarat di Laut China Selatan

Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.
Sumber :
  • REUTERS/Rolex Dela Pena/Pool

VIVA.co.id – Sebuah pesawat militer China untuk pertama kalinya mendarat di bandara baru di sebuah pulau yang dibangun di wilayah sengketa Laut China Selatan. Hal itu kemudian dianggap berpotensi meningkatkan kemampuan bandara untuk menempatkan jet tempur China di pulau yang juga diperebutkan Taiwan, Filipina dan Vietnam itu.

AS Siap Imbangi Dominasi Tiongkok di Laut China Selatan

Sebelumnya, Amerika Serikat mengkritik proses konstruksi yang dilakukan oleh China di Laut China Selatan dan mengaku khawatir negeri Tirai Bambu itu akan menggunakan proyek tersebut untuk tujuan militer.

Dilansir dari situs Reuters, Senin, 18 April 2016, landasan pacu di Fiery Cross Reef memiliki panjang sejauh tiga ribu meter dan merupakan salah satu proyek pembangunan China di Kepulauan Spratly, Laut China Selatan. Penerbangan sipil mulai diuji coba pada Januari 2016.

Kapal Perang AS Berlabuh di Laut China Selatan, Bikin Gentar

Media resmi China, People's Liberation Army Daily, mengatakan, sebuah pesawat patroli militer China menerima panggilan darurat untuk mendarat di Fiery Cross Reef dan melakukan pertolongan evakuasi kepada tiga orang pekerja yang sakit parah. Mereka kemudian dibawa ke Pulau Hainan untuk menjalani pengobatan.

Sementara Tabloid Global Times berpendapat, hal itu merupakan pertama kalinya militer China secara terang-terangan mengaku telah melakukan pendaratan.

Meradang, AS Tak Mau Undang Militer China di Latgab Pasifik

Seorang ahli militer menjelaskan, pendaratan tersebut menunjukkan kemampuan landasan pacu untuk bisa menerima dan menampung pesawat militer (memenuhi standar militer) yang akan digunakan untuk markas serta operasi militer.

Inilah pesawat drone Australia yang akan dibuat MQ-4C Triton.

Patroli Laut China Selatan, Australia Bangun Armada Drone

Australia akan menghabiskan dana $AUD 7 miliar untuk armada drone.

img_title
VIVA.co.id
26 Juni 2018