Peringatan Tsunami Gempa Jepang Dicabut
- REUTERS/Kyodo
VIVA.co.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Jepang mencabut status potensi tsunami setelah gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR) melanda negara tersebut, tepatnya di Kumamoto, Kyushu, Sabtu dini hari, 16 April 2016.
"Sebuah peringatan tsunami dicabut setelah gempa pukul 01.25 waktu setempat,” kata Badan Meteorologi Jepang dilansir Reuters, Sabtu 16 April 2016.
Mengenai korban tewas, tim penyelamat menyebut, korban tewas sudah mencapai angka 20 orang, dan lebih dari 1.000 orang terluka. Tim penyelamat juga mengatakan hingga kini puluhan orang masih terjebak di reruntuhan bangunan.
Diketahui, tim penyelamat sempat mengalami kesulitan lantaran saat melakukan evakuasi, gempa-gempa susulan terus mengguncang. Tercatat, bahkan ratusan gempa susulan terjadi.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, pihaknya mendorong agar upaya penyelamatan terus dilakukan. Diduga kuat, masih banyak nyawa yang bisa diselamatkan atas peristiwa bencana tersebut.
"Tidak ada yang lebih penting daripada kehidupan manusia, tim penyelamat terus berpacu dengan waktu. Saya ingin kegiatan penyelamatan dilanjutkan dengan upaya maksimal," kata Abe.
Diketahui, gempa yang terjadi diperkirakan berada pada kedalaman 10 kilometer. Gempa itu dikatakan kuat dan mematikan.
Disebutkan banyak pakar gempa, kekuatan gempa Sabtu dinihari, lebih kuat 30 kali lipat dari gempa sebelumnya yang terjadi selang dua hari lalu. Saat itu, gempa berkekuatan 6.2 Skala Richter (SR) yang menyebabkan sembilan orang tewas dan hampir 800 orang mengalami luka-luka.