Gempa Besar Jepang, WNI Mengungsi di Kampus dan Masjid
Sabtu, 16 April 2016 - 15:13 WIB
Sumber :
- REUTERS/Kyodo
VIVA.co.id - Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan, saat ini Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kumamoto, Pulau Kyushu, Jepang telah mengungsi ke sejumlah lokasi usai gempa besar berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah tersebut.
Baca Juga :
Peringatan Tsunami Gempa Jepang Dicabut
Sekitar 200 WNI yang berada di kota itu, telah diungsikan di gedung kampus Universitas Kumamoto, Masjid Kumamoto, sekolah-sekolah terdekat, atau tempat-tempat terbuka dekat rumah yang mereka tempati
Â
"Terdapat 83 orang WNI yang sebagian merupakan pelajar dan keluarganya mengungsi di fasilitas gym Universitas Kumamoto, 24 di antaranya anak-anak. Warga lainnya mengungsi di tempat-tempat lain yang aman. Terdapat kurang lebih 200 orang WNI di Kumamoto, 60 di antaranya mahasiswa dan 50 lainnya pekerja magang," kata Kementerian Luar Negeri Indonesia seperti dalam keterangan resmi yang diterima VIVA.co.id, Sabtu, 16 April 2016.
Â
Kemlu menyampaikan, dua mahasiswa dikabarkan mengalami luka akibat tertimpa sepeda dan lemari. Keduanya sudah mendapat perawatan dari tim medis setempat.
Â
"Selain itu, satu orang warga melaporkan rumahnya hancur berantakan. Namun yang bersangkutan sudah berada di tempat evakuasi saat gempa besar terjadi. Banyak warga yang mengalami syok dan trauma serta khawatir karena gempa terus terjadi meskipun dalam skala yang lebih kecil," kata Kemlu.
Â
KBRI Tokyo bersama KJRI Osaka saat ini terus memonitor dan berkomunikasi dengan warga untuk memastikan keberadaan dan keselamatan warga Indonesia. Tim bantuan KBRI Tokyo sudah berangkat menuju Kumamoto pada Sabtu pagi, untuk membawa bantuan bahan makanan, obat-obatan dan keperluan darurat lainnya. Tim akan menuju titik-titik evakuasi tempat WNI mengungsi.
Â
Berbagai informasi telah dan terus mengalir melalui berbagai saluran komunikasi, antara lain hotline KBRI Tokyo: +81-80-3506-8612, hotline KJRI Osaka: +81-80-31131003, e-mail: info@kbritokyo.jp, dan twitter @KBRITokyo.Â
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Selain itu, satu orang warga melaporkan rumahnya hancur berantakan. Namun yang bersangkutan sudah berada di tempat evakuasi saat gempa besar terjadi. Banyak warga yang mengalami syok dan trauma serta khawatir karena gempa terus terjadi meskipun dalam skala yang lebih kecil," kata Kemlu.