Gempa Jepang, Mobil Jungkir Balik dan Banyak Jalan Terbelah
- REUTERS/Kyodo
VIVA.co.id - Tim penyelamat hingga kini masih melakukan upaya evakuasi di sejumlah reruntuhan bangunan di Pulau Kyushu, Jepang, usai gempa mengguncang dengan kekuatan 7,3 skala richter. Tim penyelamat tampak berburu dengan waktu, agar korban yang masih hidup tertimbun reruntuhan bangunan dapat terselamatkan.
Diketahui, kawasan itu dua hari lalu juga diguncang gempa dengan kekuatan 6,2 skala richter. Tercatat di Pulau Kyushu, 19 korban tewas berjatuhan akibat gempa terbaru. Data itu disampaikan Kantor Manajemen Gempa Kumamoto.
Tampak pula regu penyelamat berhasil menemukan pasangan suami-istri berusia lanjut tewas dengan kondisi berpelukan. Mereka ditemukan di balik puing-puing reruntuhan yang dibongkar tim penyelamat.
Sementara itu, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga menyatakan, getaran gempa telah menyebabkan kerusakan yang cukup luas. Bahkan, mobil-mobil terlihat jungkir balik, jalan terbelah, serta menyebabkan bencana longsor di mana-mana. Usai gempa besar terjadi, ratusan gempa susulan juga terus berlangsung dengan kekuatan kecil.
Dari pantauan TV Asashi, jalan-jalanan di Jepang sebagian besar sepi. Pecahan kaca terlihat berserakan di jalan-jalan, sementara kerumunan orang juga terlihat di tepi rumah-rumah mereka. "Tidak ada pernyataan yang bisa menggambarkan gempa di Jepang. Ini adalah gempa besar dan sangat penting, karena menimbulkan kerusakan yang cukup dahsat," kata Doug Given, seorang ahli geofisika.
Badan Penanggulangan Bencana Jepang menyatakan, hingga kini tercatat ada 7.262 orang telah mencari perlindungan di Kumamoto Prefecture. Untuk membantu warga, 20.000 pasukan bela diri diterjunkan sebagai upaya penyelamatan para warga ke tempat yang lebih aman.
Victor Sardina, seorang ahli geofisika di Honolulu, Hawaii, mengatakan, gempa di Jepang kali ini 30 kali lebih kuat dari mematikan dari gempa yang terjadi pada Kamis lalu. Dia memperkirakan dampaknya akan sangat serius baik seputar kerusakan dan korban jiwa.