Dalam 3 Bulan, 174 Aksi Teror Terjadi di Negara OKI
- OIC-ES2016/Sigid Kurniawan/foc/16.
VIVA.co.id – Terorisme menjadi isu hangat dalam pembicaraan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang diadakan di Istanbul, Turki, pada 12-15 April 2016. Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI) Iyad Madani, mengatakan, terorisme yang melanda negara Islam makin mengkhawatirkan.
Saat berbicara dalam forum KTT OKI di Istanbul, Turki, 14 April 2016, ia menyampaikan, selama tiga bulan terakhir telah ada 174 aksi teror di negara-negara anggota OKI. Aksi ini menewaskan hampir 3.000 jiwa, dan melukai 4.000 lainnya.
"Aksi teroris lainnya terjadi di luar wilayah OKI, yang dikaitkan dengan atau diklaim oleh ISIS, yang mengakibatkan 122 kematian dan 520 cedera," ucap Iyad, seperti dikutip dari Arab News, 14 April 2016.
Oleh karena itu, kata dia, organisasi OKI harus menempatkan diri untuk memerangi terorisme sebagai fokus utama yang sejalan dengan artikel Piagam OKI, berkaitan dengan terorisme, ekstremisme, promosi moderasi, dan semua instrumen hukum terkait.
Dia mengatakan, OKI juga telah menyerukan solusi politik untuk krisis Suriah ke Communiqué of the Geneva I Conference (2012) dan untuk komitmen dari semua pihak di Suriah untuk melaksanakan ketentuan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254 tanggal 18 Desember 2015 dan Resolusi 2268 tanggal 26 Februari 2016.
Madani melanjutkan, harus ada upaya lebih lanjut untuk mengatasi krisis di Libya, Irak, dan Yaman. "Di Irak, kami bekerja koordinasi dengan pemerintah Irak untuk mempertahankan Makkah 2 Conference, dalam rangka mencapai rekonsiliasi nasional antara semua konstituen dari rakyat Irak. Lalu di Yaman, kami terus mendukung upaya pemerintah yang sah dan pasukan koalisi untuk menciptakan perdamaian serta stabilitas politik dan ekonomi," ucap dia.