Curi Teknologi Nuklir, AS Dakwa Warganya & Perusahaan China
- Pixabay
VIVA.co.id - Otoritas Amerika Serikat menginformasikan kalau sebuah perusahaan tenaga nuklir milik China dan seorang warga negara AS telah didakwa dengan tuduhan bersekongkol melawan mereka.
AS memperingatkan bahwa pihaknya akan mencari dan mengejar semua orang yang ikut campur soal perkembangan teknologi nuklirnya.
"Sebuah surat dakwaan dibuka di Distrik Timur Tennessee dan menuntut teknisi nuklir bernama Ho Azuhsiung atau Allen Ho dari China General Nuclear Power Corp (CGN) and Energy Technology International (ETI)," kata Departemen Kehakiman AS, seperti dikutip dari situs Channel News Asia, Jumat, 15 April 2016.
Depkeh AS juga menyampaikan bahwa Ho dituduh telah berkonspirasi untuk memproduksi dan mengembangkan bahan nuklir khusus di luar wilayah AS tanpa seizin Pemerintah AS.
Hal itu, kata mereka, dilakukan untuk memberikan keuntungan ke China. Ho, yang merupakan warga negara AS, juga dituduh melakukan konspirasi karena bekerja sebagai agen asing.
Para pejabat AS menyatakan bahwa Ho dan CGN bersekongkol sejak 1997 sampai saat ini.
Sementara, Michael Steinbach, Biro Keamanan Federal (FBI), mengatakan, penangkapan dan penuntutan terhadap Ho memberikan pesan penting kepada AS bahwa negara lain menginginkan informasi yang dimiliki negaranya.
"AS akan menggunakan semua alat penegak hukum untuk menghentikan orang-orang yang mencoba untuk mencuri teknologi nuklir dan keahlian AS," kata Steinbach.
Atas perbuatannya, Ho dihadapkan pada hukuman maksimum penjara seumur hidup dalam putusan pengadilan pertama.