Ukraina Kesulitan Cari Perdana Menteri Baru
- REUTERS/Andrew Kravchenko
VIVA.co.id – Parlemen Ukraina tengah memulai proses pemilihan Perdana Menteri baru setelah Arseniy Yatsenyuk mengumumkan pengunduran dirinya pada Minggu, 10 April 2016. Juru Bicara parlemen, Volodymyr Groysman, telah dicalonkan oleh pihak Presiden Petro Poroshenko untuk menggantikan Yatsenyuk.
Diberitakan oleh BBC, Selasa, 12 April 2016, jika tidak ada kemajuan menuju terciptanya pemerintahan reformis yang stabil di Ukraina, maka akan timbul tekanan dari Berlin dan Washington. Program reformasi yang didukung pemerintah Barat telah terhenti dalam beberapa pekan terakhir, dan beberapa pejabat yang dianggap mendukung perubahan telah meninggalkan pemerintah. Menteri Ekonomi Aivaras Abromavicius mengundurkan diri lebih dari dua bulan lalu, setelah menuduh pemerintah tidak cukup berkomitmen untuk mengatasi korupsi.
Yatsenyuk telah menjabat sebagai PM sejak mantan Presiden pro-Rusia, Viktor Yanukovych digulingkan dalam demonstrasi besar pada Februari 2014. Yatsenyuk mengumumkan pengunduran dirinya pada Minggu, 10 April 2016, karena menganggap politisi Ukraina gagal untuk melakukan "perubahan nyata".
Seperti diberitakan BBC, Selasa, 12 April 2016, hilangnya dukungan parlemen menyebabkan Yatsenyuk diminta oleh Presiden Poroshenko untuk mengundurkan diri pada Februari lalu. Presiden Poroshenko terus menuai kecaman karena kinerja pemerintah dianggap lamban dan gagal mengatasi tindak korupsi.
Rencana awalnya, Yatsenyuk akan digantikan oleh Groysman, sekutu presiden. Namun, seperti dikutip BBC dari dua pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya, Groysman menolak posisi tersebut setelah terjadi perselisihan posisi kunci dalam kabinet baru. Ini berarti masih belum jelas siapa yang akan menggantikan Yatsenyuk pasca pengunduran dirinya. (ren)