Militan ISIS Bunuh 21 Warga Kristen Suriah

Pasukan ISIS di Suriah.
Sumber :
  • channelnewsasia.com

VIVA.co.id – Kelompok militan ISIS di Suriah dilaporkan membunuh 21 warga Kristen Suriah di al-Qaryatain. Kota tersebut kini sudah dikuasai oleh pasukan Rusia yang membantu militer Suriah pekan ini.

Militer Rusia dan Suriah Hancurkan Rumah Sakit Darurat Militan Suriah

Menurut penjelasan Kepala Gereja Ortodoks Suriah, sekitar 21 warga Kristen dibunuh, dan sekitar 300 lainnya ditahan setelah ISIS berhasil menguasai kota tersebut Agustus tahun lalu. "Tiga perempuan juga ditahan oleh ISIS," ujar Patriarch Ignatius Aphrem seperti dikutip dari BBC, Senin, 11 April 2016.

Ignatius mengatakan, beberapa di antara mereka tewas saat mencoba melarikan diri. Beberapa lainnya dibunuh karena melanggar kontrak dhimmah, yang meminta mereka mematuhi hukum Islam. Lima lainnya dikabarkan masih hilang, namun Ignatius meyakini mereka telah tewas. Sisanya berhasil melakukan negosiasi dan membayar denda.

Tragedi Dunia, Bayi Muhammad Wafat Akibat Perang Horor Rusia

Patriarch mengatakan, kelompok ISIS juga berencana menjual gadis-gadis Kristen sebagai budak. Namun, meski mengalami situasi yang berat tersebut, Patriarch meyakini, keharmonisan antar keyakinan tetap bisa kembali diwujudkan.

"Kami hidup dalam damai selama berabad-abad,. Kami belajar bagaimana untuk menghormati satu sama lain. Kami belajar untuk bisa hidup bersama, satu sama lain," ujar Patriarch. "Kami bisa hidup bersama lagi, selama tak ada pihak lain yang ikut campur," dia menambahkan.

Konspirasi Jahat Pangeran Arab ke Rusia Terbongkar, CIA Marah Besar

Kota al-Qaryatain kini sangat hancur. Seluruh jalan dan bangunan hancur, termasuk sebuah gereja yang telah berusia 1.500 tahun.

Meski pasukan Rusia yang mendukung pasukan pemerintah Bashar al Assaad berhasil menguasai kembali kota tersebut, namun warga tak bisa kembali menikmati kota mereka. (ase)

picture-alliance/dpa/M. Said

Putin dan Assad Dituduh Lakukan Kejahatan Perang di Suriah

Rusia dan Suriah dituduh melakukan pelanggaran HAM.

img_title
VIVA.co.id
16 Oktober 2020