Perdana Menteri Ukraina Mengundurkan Diri
Minggu, 10 April 2016 - 23:52 WIB
Sumber :
- REUTERS/Andrew Kravchenko
VIVA.co.id - Perdana Menteri Ukraina Arseny Yatseniuk mengajukan pengunduran diri. Ia menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah siaran televisi pada hari Minggu, 10 April 2016.
Melalui siaran televisi itu, Yatseniuk juga memberikan dukungan untuk juru bicara parlemen dan sekutu Presiden Volodymyr Groysman untuk mengambil alih jabatannya.
Sebelumnya, Yatsenyuk telah menolak tekanan untuk mengundurkan diri sejak selamat mosi tidak percaya terhadap pemerintah pada bulan Februari lalu. Namun krisis politik Ukraina telah meretakkan koalisi yang berkuasa, bahkan membuat tertundanya pencairan bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang bersedia memberikan program bailout sebesar US$17,5 miliar.
"Saya telah mengambil keputusan untuk mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Ukraina. Pada hari Selasa, 12 April permintaan saya akan diajukan ke parlemen," kata Yatseniuk di siaran televisi yang dikutip oleh BBC.
"Krisis politik di negara ini diciptakan secara artifisial. Keinginan untuk mengubah satu orang buta politik dan lumpuh kemauan politik mereka untuk perubahan nyata. Proses perubahan pemerintah berubah menjadi berjalan di tempat tanpa berpikir," katanya.
Presiden Petro Poroshenko di bawah naungan Partai BPP dan Yatsenyuk di bawah People's Front Party diharapkan untuk mengumumkan pembentukan koalisi baru pada pekan depan.
Dalam sambutannya, Yatseniuk mengatakan pihaknya berkomitmen untuk melakukan koalisi dan siap untuk menyerahkan tampuk pemerintahan kepada Groysman.
"Kita tidak bisa membiarkan detribalisasi terjadi dari cabang eksekutif selama perang. Jika setelah pengunduran diri ini pemerintah baru Ukraina tidak dipilih langsung, maka situasi buruk tak akan bisa terelakkan," ucapnya.
"Faksi parlemen dari Blok Petro Poroshenko telah menominasikan Volodymyr Groysman ke pos Perdana Menteri. Setelah melakukan segalanya untuk memastikan stabilitas dan kontinuitas perdebatan kami, saya menyatakan keputusan saya untuk mentransfer kewajiban dan tanggung jawab saya sebagai Kepala Pemerintahan Ukraina ," Yatseniuk menjelaskan.
Rusia Tuding Ukraina Gunakan Taktik Teror di Crimea
Presiden Petro Poroshenko membantah tuduhan itu.
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :