Uni Eropa Posisikan Indonesia Mitra Kunci di Asia Tenggara
- VIVA.co.id/ Rebecca Reifi Georgina
VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menerima kunjungan High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy atau Wakil Presiden The European Commission Federica Mogherini.
"Usai pertemuan tadi, kami setuju untuk kembali melakukan pertemuan seperti ini dan bilateral lainnya. Lalu untuk selanjutnya kami juga setuju untuk melakukan Joint Comission Meeting pada pertengahan tahun mendatang," kata Menlu Retno di Gedung Kemenlu, Jakarta, Jumat 8 April 2016.
Dalam pertemuan malam ini, kedua pejabat berdiskusi mengenai perjanjian kerja sama ekonomi mengingat hubungan perdagangan Indonesia dan Uni Eropa pada tahun 2015 mencapai angka cukup tinggi yakni US$26,14 miliar. Uni Eropa kata Retno adalah pihak negara investor terbesar ketiga di Indonesia. Dalam bidang pariwisata, hampir 1 juta wisatawan Uni Eropa datangi Indonesia setiap tahunnya.
"Isu lain yang kami bicarakan adalah mengenai pendidikan mengingat sektor pendidikan adalah salah satu elemen kunci dalam hubungan kedua negara. Selanjutnya membicarakan isu-isu regional serta internasional termasuk mengenai situasi di Timur Tengah. Kami membicarakan upaya kontra terorisme dan juga permasalahan migrasi di Eropa," kata Retno.
Sementara Mogherini yakin kedua belah pihak bisa meningkatkan hubungan. Uni Eropa menganggap Indonesia sebagai salah satu mitra kunci di Asia Tenggara. Kerja sama kata dia, akan dilakukan sistemik dan selalu mencari aspek potensial kerja sama lain di berbagai bidang.
"Kita bisa meningkatkan hubungan kerja sama melalui perdagangan, investasi dan kerja sama politik. Kami juga mencoba untuk menyamakan pandangan terhadap isu-isu internasional yang harus berujung pada win-win solution," kata Mogherini dalam kesempatan tersebut.
Mogherini dalam kesempatan tersebut juga menyinggung soal masalah terorisme. Uni Eropa belum lama ini mengalami tantangan yang sama seperti Indonesia yakni berhadapan dengan terorisme. Untuk itu ia merasa bahwa masyarakat Uni Eropa dan internasional harus sadar mengenai posisi Indonesia sebagai negara Islam terbesar yang memiliki peran besar dalam upaya pemberantasan terorisme.
Â