Jelang Kedatangan William-Kate, Pakistan Dilanda Isu Teror
- REUTERS/Suzanne Plunkett
VIVA.co.id – Pihak keamanan India melemparkan isu rencana serangan teroris di Pakistan. Isu ini disampaikan menjelang kunjungan Pangeran William dan Putri Kate Middleton.
Pihak keamanan India mengatakan, tiga jihadis mungkin sudah memasuki Pakistan, sehari menjelang kunjungan resmi Pangeran William dan Putri Kate Middleton. Menurut pihak keamanan, teroris masuk ke wilayah Pakistan dengan bekal senapan, amunisi, dan bom bunuh diri yang terikat ditubuhnya. Mereka menargetkan serangan di Mumbai, Goa, dan Delhi. Tiga kota ini adalah lokasi yang akan dikunjung oleh William dan Kate.
Menurut laporan pihak keamanan India, tiga tersangka teroris tersebut telah memasuki Pakistan melalui wilayah Punjab, yang berbatasan dengan Pakistan.
"Kita mengerahkan semua langkah penting dan terpusat untuk menghadapi ini. Kita akan memeriksa secara ketat semua kendaraan, keamanan pada obyek vital, termasuk kantor polisi dan Departemen Pertahanan, tempat-tempat religius, tempat-tempat keramaian seperti pasar, mal, stasiun, rel kereta api, dan lembaga pendidikan," komentar juru bicara Kepolisian India seperti dikutip Daily Mail dari India Today, 7 April 2016.
Pasangan Kerajaan Inggris direncanakan akan melakukan kunjungan ke Pakistan pekan ini, pada Minggu, 10 April 2016, setelah mereka mengunjungi India. Mereka dijadwalkan akan menginap di Hotel Mumbai yang pernah menjadi target serangan teroris pada tahun 2008 yang menewaskan 164 orang.
Serangan tersebut melibatkan 10 anggota kelompok militan yang berbasis di Pakistan. Mereka sudah memetakan area sekitar Mumbai sebelum melakukan serangan. Penyerang, yang mencapai Mumbai menggunakan speed boat. Dengan menggunakan senapan mesin dan bom, mereka membunuh turis dan warga lokal yang berada di hotel dan kafe di sekitar wilayah tersebut.
Istana Kensington menolak memberikan komentar soal isu tersebut. Istana juga tak menjawab pertanyaan, apakah informasi teroris tersebut berpengaruh pada rencana kunjungan pasangan kerajaan itu.