Ini Cara Prancis Rayu Warga Indonesia Pesiar ke Paris
- www.europe1.fr
VIVA.co.id - Menteri Muda Perdagangan Luar Negeri, Pariwisata dan Urusan Warga Prancis di Luar Negeri, Matthias Fekl, hari ini mengunjungi Jakarta guna membina hubungan yang lebih erat dengan Indonesia. Indonesia dan Prancis merupakan dua negara yang telah membangun kemitraan strategis bilateral sejak 2011 dalam berbagai sektor.
"Kunjungan ini menandai komitmen kami dalam berbagai area seperti dalam perubahan iklim, terorisme, perekonomian dan pariwisata. Khusus pariwisata, Prancis merupakan negara dengan jumlah turis paling banyak di dunia," kata Fekl, di Jakarta, Kamis 7 April 2016.
Sebanyak 86 juta turis dari seluruh dunia datang ke Paris setiap tahun.
Komitmen Prancis untuk meningkatkan kunjungan wisata ke negaranya juga dibuktikan melalui pengurusan visa jangka pendek, hanya 48 jam, bagi warga negara Indonesia yang ingin berkunjung ke Paris dan kota-kota lain di Prancis. Visa turis untuk jangka pendek itu diberikan selama 90 hari.
Ketentuan ini telah dimulai sejak 1 Januari 2016, dan berlaku bagi WNI, baik yang ingin berwisata secara individu atau kelompok maupun perjalanan bisnis.
Fekl menambahkan, wisatawan tidak perlu takut dengan keamanan di Eropa. Terlebih kejadian serangan teroris yang terjadi di Paris beberapa bulan lalu, dan yang baru saja terjadi di Brussels.
"Tidak ada zero risk situation yang dapat dijamin, namun bukan berarti warga dunia tidak dapat berwisata ke Prancis. Situasi di sana sangat aman karena pihak kepolisian selalu berkoordinasi untuk mengamankan tempat-tempat sensitif," kata Fekl seraya menjamin. (ren)
Laporan: Dinia Adrianjara