RI-Australia Perkuat Kerja Sama Peternakan Sapi

Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rebecca Reifi Georgina

VIVA.co.id - Kedutaan Besar Australia di Indonesia bekerjasama dengan Meat and Livestock Australia (MLA) kembali mengadakan Live Exports Program (LEP) Expo tahun ini.

Pameran kali ini diikuti oleh 23 peserta dan lebih dari 500 pengunjung yang dimulai pada 6-7 April 2016 di Atria Gading Serpong, Tangerang, Banten.

"Expo ini untuk mendukung industri daging Australia dan Indonesia. Banyak kesempatan kerja sama untuk Australia dan Indonesia. Sapi Australia didatangkan ke Indonesia untuk kemudian diproses, diolah hingga dijual sampai dikonsumsi," kata Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson.

LEP Expo yang kedua ini bertujuan untuk memamerkan produk dan jasa industri peternakan sapi yang tersedia, baik di Indonesia maupun internasional. Ia menjelaskan, industri daging Australia juga turut membantu petani Indonesia dalam mengembangkan proses industri mereka mulai dari peternakan hingga ke penjualan produk akhir.

Banyak perusahaan Australia, kata Grigson, yang datang hanya untuk menunjukkan kelebihan mereka dalam mengolah sapi. LEP Expo menyediakan beragam pilihan untuk meningkatkan kesejahteraan hewan dan efisiensi rantai pasokan di seluruh sistem produksi.

Keseimbangan suplai

Dalam kesempatan ini, Grigson memaparkan menganggap sistem peternakan atau industri daging di Indonesia yang bekerjasama dengan Australia semakin mengalami kemajuan. Impor sapi dari Australia per empat bulan kini terus diseimbangkan dengan stabilitas harga yang ada.

"Kami memberikan keuntungan bagi masyarakat Indonesia karena bisa menyediakan suplai kebutuhan daging setiap harinya. Setiap ribuan sapi yang dikirim ke Indonesia akan menciptakan sekitar 40 lapangan pekerjaan baru. Salah satu cara mewujudkannya adalah dengan cara meneruskan program suplai ini," ujar Grigson.

Ia lalu memberikan saran, untuk memenuhi seluruh kebutuhan pasar, maka Indonesia harus bisa menciptakan pasar yang baik di mana terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran.

"Tingkatkan kualitas produk melalui proses yang baik. Tiap waktunya pasar akan semakin besar sehingga kita harus melanjutkan kerja sama ini," kata dia. (one)

Australia Siapkan Program 5.000 Doktor untuk Indonesia