Mengapa Tak Ada Nama Warga AS dalam Panama Papers?
- http://www.abc.net.au/
VIVA.co.id – Salah satu hal yang kurang mendapat 'sorotan' dalam kasus Panama Papers adalah warga Amerika Serikat. Dari ribuan klien dan koneksi Mossack Fonseca yang tercantum sejumlah sosok pemimpin dunia, atlet terkenal, dan milyarder yang masuk dalam daftar dokumen yang bocor tersebut, namun tak tampak adanya nama mereka yang tinggal di AS.
Menurut para ahli yang dikutip dari laman nbcnews.com, Rabu, 6 April 2016, ada beberapa kemungkinan mengapa tidak ada nama-nama warga AS yang muncul dalam Panama Papers.
"Pertama, Panama Papers memiliki lebih dari 11 juta dokumen dan akan membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa semua data. Jadi mungkin ada relevansi data dari warga AS yang belum terlihat," kata Matt Gardner, Direktur eksekutif Lembaga Perpajakan dan Kebijakan Ekonomi, sebuah organisasi penelitian.
Para ahli mengatakan, ada banyak perusahaan lain, besar dan kecil, Amerika dan asing, yang membantu klien kaya mengatur perusahaan mereka, selama klien tidak mencoba untuk menyembunyikan hasil kejahatan atau menghindari pemungutan pajak, kata para ahli.
Ramon Fonseca, pendiri perusahaan Mossack Fonseca, mengatakan bahwa perusahaannya tidak melanggar hukum, dan bukan merupakan tanggung jawabnya mengenai bagaimana perusahaan-perusahaan lain dijalankan.
"Perusahaan ini adalah salah satu dari ribuan di dunia dan ada ratusan atau ribuan perusahaan seperti itu di AS," kata Ana Owens, advokat pajak dan anggaran di US Public Interest Research Group (PIRG), sebuah federasi dari negara-tingkat konsumen organisasi advokasi.
"Jika sebuah perusahaan di AS dapat melakukan hal yang tepat untuk Anda seperti perusahaan ini di Panama, maka Anda mungkin juga melakukannya di AS. Ini adalah hal yang legal, itulah masalahnya," kata Owens.
Negara Delaware, Nevada dan Kepulauan Virgin si AS, dikenal dengan peraturan pajak mereka yang ringan dan tidak mahal. Hal itu membuat tertarik banyak orang untuk menyembunyikan aset mereka disana.
Larry Langdon, mantan komisaris IRS (Internal Revenue Service) mengatakan banyak dari bisnis terbesar di Amerika, termasuk Apple dan Google, secara hukum memotong beban pajak mereka dengan membentuk perusahaan di negara-negara dengan tingkat pajak yang lebih rendah dari Amerika Serikat.
"IRS ingin menangkap orang Amerika yang melanggar hukum dengan menyembunyikan aset. Namun hal itu menjadi sulit karena pemotongan anggaran telah memaksa IRS untuk memprioritaskan perusahaan besar dari pada dari orang-orang kaya," kata Langdon.