Sukses di Suriah, Dua Jet Tempur Rusia Laris Manis
- www.flickr.com
VIVA.co.id - Jet tempur mutakhir Rusia, Su-34 dan Su-35 laku bak kacang goreng lantaran kesuksesannya selama melakukan operasi militer Rusia di Suriah.
Menurut analis militer Konstantin Sivkov, enam negara telah menyatakan minatnya untuk membeli jet tempur pesaing Barat itu.
"Indonesia, India, Malaysia, Venezuela, Brazil dan Argentina, sudah menyatakan minat untuk membeli," ungkap Sivkov, seperti dikutip dari situs Sputniknews, Selasa, 5 April 2016.
Menurutnya, Malaysia dan Indonesia, yang secara tradisional selalu membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Amerika Serikat, kini mulai beralih ke negeri Beruang Putih.
"Sementara India tetap menjadi 'pelanggan setia' Rusia karena memang secara tradisional tetap konsisten. Begitu pula dengan Argentina dan Brazil yang mulai melirik. Kalau Venezuela sudah terjalin sejak Presiden Hugo Chaves," katanya, menegaskan.
Sivkov juga mengakui, sebelum kampanye Suriah, selama hampir 25 tahun citra perangkat keras militer Rusia di mata global tidak begitu baik. Calon pembeli potensial sering gagal mencapai kata sepakat.
"Tapi, selama 'uji coba' di Suriah senjata Rusia membuktikan efektivitas dan keandalannya. Dan, ini menarik minat besar dari pelanggan potensial yang belum memiliki persenjataan Rusia sebelumnya," ungkap dia.
Sivkov lalu memberi contoh Su-34, yang bertugas menghancurkan infrastruktur dan fasilitas utama kelompok teroris ISIS. Sedangkan, Su-35 dikerahkan untuk memberikan perlindungan dalam sebuah serangan.
Menurutnya, alutsista Rusia tidak mengenal prinsip teknologi canggih dengan biaya yang tinggi pula. Persenjataan Rusia dikenal berbiaya rendah ketimbang AS.
"Bicara kualitas sama dengan AS dan Eropa. Hanya berbeda di harga jual. Sebagai contoh, Su-34 memiliki peralatan yang memungkinkan penggunaan bom dengan akurasi tepat serta amunisi cerdas. Jet tempur Amerika tidak bisa melakukan ini," katanya.
Ia menambahkan, parameter lain yang menonjol dari kedua jet tempur ini terdapat di spesifikasi penerbangan, avionik dan senjata yang dapat dibawa pesawat tempur, tentu memberikan nilai lebih dalam berkompetisi dengan jet tempur buatan AS dan Eropa.